Muskab Nyaris Ricuh, Heviyana Kembali Pimpin PMI Kabupaten Cirebon

Jumat 08-06-2018,03:30 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Pemilihan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon nyaris ricuh. Akibatnya, musyawarah kabupaten (Muskab) X PMI Kabupaten Cirebon tahun 2018 harus ngaret 5 jam dari jadwal yang sudah ditentukan. Harusnya, Muskab dimulai pada pukul 09.00 WIB. Namun, terpaksa harus diundur dan dimulai lagi pada pukul 14.00 WIB. Pasalnya, ketua PMI kecamatan yang mempunyai hak untuk memberikan suara ada dua kepemimpinan. Yakni yang mempunyai SK resmi dari ketua PMI Kabupaten Cirebon dan para sekretaris camat (sekmat) yang menyatakan bahwa ketua PMI sudah melekat di jabatan sekmat. Proses verifikasi ketua PMI kecamatan pun berlangsung lama. Karena masing-masing dari orang yang mengaku ketua PMI saling adu argumen. Seperti yang disampaikan Anwar Sadat, Sekmat Kapetakan. Dia menolak keras dilakukannya verifikasi karena saat ini ada dua SK ketua PMI kecamatan, yakni SK yang baru dan SK yang lama. Karena itu, Anwar menginginkan untuk diundur pemilihannya, agar diperjelas lagi siapa ketua PMI kecamatan yang sebenarnya. “Menjelang muskab muncul SK baru PMI kecamatan, sehingga SK yang lama tidak berlaku. Kalaupun ketua mau mengganti dengan orang yang baru kami legawa, silakan. Tetapi, mekanisme pembentukan pengurusan PMI kecamatan harus ditempuh sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, karena  SK baru ini harusnya ditempuh melalui musyawarah kecamatan yang mengacu pada anggaran dasar dan rumah tangga, sesuai dengan pasal 34 yang bisa dicantumkan pembentukan PMI Kecamatan harus melalui musyawarah di kecamatan dulu,” ujarnya. Meskipun para peserta muskab adu argumen, para sekmat tidak bisa menunjukkan SK-nya sebagai ketua PMI kecamatan. Sehingga proses verifikasi pun berlanjut sesuai dengan SK resmi yang turun dari ketua PMI Kabupaten Cirebon. Mungkin karena merasa kecewa, usai istirahat hampir 30 persen peserta muskab meninggalkan lokasi dan pulang ke rumah masing-masing. Acara pun terus berlangsung. Pada saat diusulkan beberapa nama yang ingin mencalonkan PMI Kabupaten Cirebon, hanya Raden Sri Heviyana yang mencalonkan diri, sehingga menjadi calon tunggal. Tidak berlangsung lama, hanya hitungan menit semua peserta muskab menyepakati untuk memilih Raden Sri Heviyana menjadi ketua PMI Kabupaten Cirebon. Setelah disepakati, Ketua Sidang Muskab Iim Rohimah membacakan keputusan Muskab X PMI Kabupaten Cirebon, menetapkan Raden Sri Heviyana sebagai ketua PMI Kabupaten Cirebon. “Dari keputusan musyawarah kabupaten X PMI Kabupaten Cirebon ini menetapkan ketua periode tahun 2018-2023 menetapkan bahwa Raden Sri Heviyana sebagai ketua terpilih,” ucapnya. Sementara itu, Sri Heviyana mengatakan, dalam muskab perbedaan pendapat merupakan seni, seperti yang terjadi sebelum pemilihan ketua PMI Kabupaten Cirebon. Tetapi, lanjut istri almarhum Bupati Dedi Supardi itu, semua dinamika sudah dilaluinya dan dilaksanakan secara kondusif. “Muskab, seninya ya di situ. Tadi hanya berbeda pendapat saja, tetapi sudah dilalui dan kondusif,” ujarnya. Dengan kembali terpilih sebagai Ketua PMI, perempuan berkerudung yang akrab disapa Heviyana itu, bertekad akan meneruskan cita-cita membangun klinik yang peletakan batu pertamanya sudah dilakukan. “Mudah-mudahan itu bisa terwujud,” tandasnya. Paling tidak, lanjut Heviyana, akan segera berbenah lagi dengan pengurusan PMI baru yang punya semangat baru untuk membangun Kabupaten Cirebon baru. (cep)

Tags :
Kategori :

Terkait