Pemohon Kartu Kuning di Majalengka Membeludak  

Sabtu 07-07-2018,19:01 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MAJALENGKA - Ratusan warga antre membuat kartu kuning di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Majalengka, Jumat (6/7). Antrean ratusan warga yang membuat kartu kuning di kantor yang berada di Jalan KH Abdul Halim itu, sudah berlangsung sejak Senin (2/7). Kepala Disnakerin, Ahmad Susanto mengungkapkan, setiap harinya ada sekitar 300 pemohon yang membuat kartu kuning. Diakuinya, pascalibur Lebaran ini tingkat permohonan kartu kuning meningkat tajam. Sebelumnya, Kasi Pendataan penyaluran dan penanganan masalah tenaga kerja, Irfan Nur Alam SH MH menyatakan, jika dilihat dari pemohon kartu kuning di kantornya pada tahun ini sudah sekitar 42 persen. Artinya, dari target DPA tahun 2017 sebanyak 20 ribu pemohon sudah 8.400 warga Majalengka membuat kartu kuning. “Penyerapan sebesar 42 persen itu dari target 20 ribu mulai Januari hingga awal Mei. Kami optimis jika target yang sudah melebihi ini akan meminimalisir angka pengangguran di Kabupaten Majalengka,” ungkapnya. Diakuinya, minat warga Majalengka bekerja di luar negeri setiap tahun terus berkurang. Hal ini, seiring dengan kehadiran sejumlah perusahaan yang ada di wilayah utara Majalengka. Sehingga, masyarakat Majalengka sudah mulai melirik dan bekerja di sejumlah pabrik dan membuat permintaan kartu kuning meroket. Dari yang biasanya hanya sejumlah warga di wilayah utara, dalam beberapa bulan terakhir ini animo masyarakat dari daerah selatan pun mulai berlomba membuat kartu kuning. Terlebih, pasca kelulusan SMA/SMK di wilayah Majalengka, membuat pemohon kartu kuning kian membeludak. Oleh karena itu, pihaknya optimis banyaknya sejumlah pabrik yang mulai beroperasi itu akan menurunkan angka pengangguran. “Kami menargetkan harus mampu mengentaskan pengangguran di Majalengka minimalnya sebesar 4,8 persen hingga tahun 2018 mendatang. Kami selalu optimis dengan banyaknya kebutuhan tenaga kerja mampu meminimalisir angka pengangguran itu,” imbuhnya. Sementara itu, terkait membeludaknya animo pencaker di Majalengka harus diminimalisir adanya oknum calo pencari kerja (pencaker) terutama di wilayah utara Majalengka. Pihaknya mengakui, ada sejumlah lembaga swasta yang memasilitasi masuknya calon tenaga kerja disejumlah perusahaan. Namun, pihak swasta juga diimbau agar berkoordinasi dengan pihaknya terkait penerimaan calon tenaga kerja. “Lembaga penempatan tenaga kerja swasta juga harus bisa koordinasi dengan Disnakerin. Agar nanti kita bisa tindaklanjuti sesuai hasil wawancara dengan perusahaan dan nantinya setiap pencaker akan ditempatkan sesuai dengan minat dan potensi yang ada,” tandasnya. (ara/ono)

Tags :
Kategori :

Terkait