CIREBON-Wilayah Cirebon dan sekitarnya, mengalami fenoma angin kumbang dalam beberapa hari terakhir. Fenomena ini hanya terjadi di wilayah pesisir Cirebon. Di mana angin bertiup kencang yang berasal dari angin muson timur yang berhembus kemudian terpantul oleh Gunung Ciremai, kembali lagi ke wilayah Cirebon. Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Izyn mengatakan, hingga beberapa hari terakhir memang terjadi angin kencang. Namun saat ini sudah mulai berangsur normal. \"Anginnya turun terpantul dari Gunung Ciremai, kembali ke pesisir Cirebon. Hembusannya jadi kencang, biasanya disebut angin kumbang,\" ujar Faiz –sapaan akrabnya- kepada Radar Cirebon. Dijelaskan dia, kondisi angin ini juga ditambah dengan adanya Badai Marina, secara tidak langsung juga ada beban masa udara yang menyebabkan angin kencang. Di sisi lain, pada akhir bulan Juli ini, juga masyarakat akan mendapati fenomena Gerhana Bulan total yang akan terjadi pada tanggal 28 Juli. Di wilayah Ciayumajakuning hanya teramati saat awal hingga fase gerhana sebagaian berakhir. \"Jadi hanya bisa menikmati gerhana ini dari awal hingga gerhana sebagian berakhir, menjelang gerhana berakhir,\" jelas Fais. Dia mengatakan Gerhana Bulan ini mulai terjadi pada pukul 00.13 WIB dan puncak gerhana 03.21 hingga gerhana berakhir pukul 06.30 WIB. \"Kita di wilayah Cirebon bisa menikmati dari 00.13 sampai jam 05.00,\" sebutnya. Sedangkan wilayah yang bisa mengamati sampai akhir full total di wilayah Sulawesi Bagian Barat, NTT, NTB, dan Papua. Wilayah itu bisa menikmati gerhana dari fase awal hingga akhir. Sejauh ini, ungkap Fais, gerhana bulan total ini sendiri bukan fenomena langka. Ini hanya gerhana bulan total biasa. \"Kalau gerhana kali ini tidak ada istilah khusus, seperti yang terjadi pada bulan Januari lalu, terjadi gerhana super moon. Jadi ini hanya fenomena gerhana merupakan kejadian alam yang sudah umum atau normal terjadi,\" jelasnya. (jml)
Kategori :