Harga Telur Ayam Belum Turun, Pedagang Ngaku Kurang Stok

Minggu 15-07-2018,15:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Hingga Sabtu (14/7), harga telur di pasaran masih tinggi. Salah satu pedagang sembako Pasar Jagasatru, Sukma (37) mengatakan, harga telur ayam di pasaran masih belum turun. Padahal, kenaikan harga ini sudah berlangsung hampir satu pekan ke belakang. Menurutnya, kenaikan harga telur ayam di pasaran karena stok telur ayam yang kini sulit untuk didapatkan. Sehingga, Sukma yang memasok telur ayam dari wilayah Kuningan Jawa Barat itu mau tak mau belum bisa menurunkan harga telur ayam saat ini.  “Masih susah dicari. Karena stoknya juga masih susah didapat. Padahal sebelum naik sampai harga segini itu telur ayam sempat turun harga,” paparnya. Dijelaskan Sukma, sebelum melonjak seperti saat ini, telur ayam yang dijualnya itu bisa mencapai Rp23 ribu/kg. Kini, setelah hampir satu minggu harga tersebut naik hingga mencapai Rp28 ribu/kg. Namun, Suma memaklumi harga tersebut naik karena stok barang yang memang sedang sulit didapat. “Sempat turun sebelum naik sampai Rp28 ribu kayak sekarang ini. Sempat di harga Rp23 ribu per kilogramnya. Sekarang masih Rp28 ribu belum turun-turun,\" ujarnya. Hal senada dikatakan pedagang sembako di sekitar Pasar Jagasatru, Santiasih. Dikatakannya, kenaikan harga cukup memberatkan pedagang kecil sepertinya. Mengingat, kenaikan harga telur yang tinggi ini sulit untuk menjual eceran di warungnya itu. Terlebih lagi, harga tinggi ini juga berpengaruh pada penjualan telur ayam di warungnya tersebut. “Saya juga bingung jualnya berapa karena di pasarnya juga ya masih tinggi. Masih Rp28 ribu per kilogram,” ungkapnya. Ketika harga telur ayam masih tinggi di pasaran, penjual eceran seperti dirinya pun harus pintar-pintar menentukan harga. ”Untuk seperempat telur ayam dijual Rp7 ribu, kalau jual di bawah itu saya rugi,” akunya. (myg)

Tags :
Kategori :

Terkait