Angin Kencang, Waspada Penyakit ISPA

Senin 16-07-2018,15:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON–Udara kering dan angin kencang yang belakangan ini terjadi di wilayah Cirebon, meningkatkan potensi penyebaran infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Masyarakat diimbau menjaga daya tahan tubuh agar tidak ”tumbang”. Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Unswagati Cirebon dr Thysa Thysmelia Affandi MKM mengungkapkan, angin bisa menerbangkan debu yang membawa virus dan bakteri penyakit. Sehingga akan lebih mudah menularkan penyakit melalui saluran pernafasan. Beberapa penyakit seperti, influenza, radang tenggorokan, sinusitis, asma, patut diwaspadai. \"Banyak angin dan cuaca dingin, asma juga berpotensi kambuh,\" ujar Thysa kepada Radar Cirebon. Usia yang rawan terkena penyakit ini di antaranya usia anak-anak mulai dari 3 tahun, dan usia remaja dewasa dengan rentan usia 17-20 tahun. Tidak menutup kemungkinan usia di luar itu juga terkena, karena daya tahan tubuh yang kurang kuat. Untuk memperkuat sistem imun atau daya tahan tubuh, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang lengkap dengan kandungan protein, kabrohidrat, sayur, dan buah. Jadwal makan pun harus sesuai pagi, siang dan malam. \"Lengkapi juga dengan suplemen seperti vitamin C atau lainnya,\" tukasnya. Yang tidak kalah penting ialah menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Penggunaan perangkat ini bisa mengurangi debu masuk ke saluran pernafasan. Sementara itu, Angin kencang masih berhembus di wilayah Cirebon dipengaruhi monsun timur. Angin ini juga yang menjadi pertanda mulai masuknya musim kemarau. Forecaster Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Ahmad Faa Izyn menjelaskan, angin kencang di wilayah Cirebon bisa mencapai kecepatan 40 kilometer (km) per jam. Kondisi ini turut didukung kondisi geografis wilayah Cirebon yang berupa pesisir. Faktor lokal ini cukup memberi pengaruh signifikan. Angin monsun timur ini  memantul karena ada Gunung Ciremai dan kembali lagi ke wilayah pesisir Cirebon. Berdasarkan catatan BMKG Stasiun Jatiwangi, untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya, angin bertiup ke arah tenggara dengan kecapatan sekitar 30-40 km/jam. Suhu udara berkisar antara 23-34 derajat celcius. Sementara itu untuk kelembapan udara cukup kering, dengan 45-80 persen. Wilayah Cirebon dan sekitarnya, memang setiap tahunnya mengalami fenoma angin kumbang. Kemudian ditambah dengan adanya Badai Marina, secara tidak langsung juga ada beban masa udara yang menyebabkan angin kencang. Sejauh ini, angin kencang tidak berpengaruh banyak terhadap gelombang laut. Berdasarkan prediksi BMKG, tinggi gelombang di Perairan Utara Cirebon dan Indramayu berkisar antara 0,2-1,25 meter dengan arus laut ke utara. Kecepatan arus laut berkisar antara 5-55 sentimeter/detik. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait