Sudah Kekeringan, Sawah Malah Diserang Wereng

Rabu 18-07-2018,14:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Petani Kabupaten Cirebon tengah dihadapkan dengan berbagai persoalan. Selain kekeringan, lahan pertanian juga diserang hama wereng. Sehingga, untuk menghadapi dua masalah tadi, petani harus merogoh uang hingga ratusan ribu rupiah dalam satu hari. Salah seorang petani Desa Geyongan, Johar membeberkan, untuk mengatasi masalah kekeringan saja, dirinya harus mengeluarkan uang sekitar Rp500 ribu dalam satu hari. Peruntukannya buat sewa pompa air untuk mengairi sawah. “Sawah saya 3,5 bau, sedangkan satu bau itu membutuhkan bensin sekitar 20 liter. Jadi, kalau 3,5 bau menghabiskan sekitar 70 liter pertalite alias Rp500 ribu. Dan itu untuk satu hari saja,” jelasnya kepada Radar Cirebon. Johar mengungkapkan, dirinya harus mengairi sawahnya setiap hari jika tidak ingin tanaman padinya mati ataupun gagal panen. Karena kalau tidak rutin dialiri air, maka tanah sawah sudah pecah-pecah. “Kalau dua hari saja nggak diairi, maka bisa saja puso. Makanya, saya harus setiap hari aliri airnya ke sawah,” tuturnya. Sedangkan untuk membasmi hama wereng, dirinya harus mengeluarkan biaya sampai jutaan rupiah. Satu botol pembasmi hama harganya Rp300 ribu dan satu botol ini cuma bisa untuk sawah setengah bau saja. “Sawah saya ada 3,5 bau, sekitar Rp2 jutaan saya harus mengeeluarkan uang. Ini tergantung, kalau misalkan werengnya besok hari ada lagi, ya nambah lagi pembasmi werengnya,” ujarnya. Johar mengatakan, beban biaya yang dikeluarkan petani saat ini sangat berat, namun terkadang harga gabah tidak sesuai dengan harapan petani. Bisa saja harganya anjlok. Kalau sudah anjlok, maka petani benar-benar merugi besar. Petani lainnya, Asmari mengatakan, dirinya dibuat pusing dengan kekeringan, ditambah lagi dengan keringnya Embung Geyongan. Terpaksa, dirinya harus menyedot air dari irigasi yang jaraknya cukup jauh. Belum lagi, sejak seminggu terakhir, lahannya diserang hama wereng. Sama dengan Johar, dirinya harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit di luar pembelian pupuk. Dana yang harus dikeluarkan pun tidak tanggung-tanggung, hingga menembus jutaan rupiah. Karena itu, Asmari mengaku sangat menyesal karena tidak adanya bantuan dari pemerintah untuk mengatasi kekeringan. Padahal dalam kondisi seperti inilah, para petani berharap agar ada upaya pemerintah untuk peduli mengatasi persoalan yang sedang dihadapi para petani. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait