SURABAYA - Bursa calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Presiden Joko Widodo terus bergulir. Mahfud MD paling menonjol di antara beberapa nama lain. Meski begitu, lelaki kelahiran Sampang itu enggan berkomentar masalah tersebut. “Saya tidak pernah berniat menjadi cawapres,” katanya saat berkunjung ke kantor Jawa Pos di Surabaya, tadi malam. Mahfud menegaskan, hingga saat ini dirinya belum pernah dihubungi secara resmi oleh presiden terkait dengan peluangnya sebagai cawapres. Termasuk belum ditanya apakah berkenan mendampingi pada pilres mendatang. “Saya tidak bisa menjawab karena belum pernah ditanya,” imbuhnya. Mahfud tidak menampik bahwa namanya paling populer di antara nama-nama yang pernah disebut Jokowi. Predikat itu muncul berdasar survei dari berbagai lembaga. Termasuk disebut beberapa kali oleh presiden. Namun, fakta itu tak membuatnya harus melakukan langkah apa pun. “Kan, belum dihubungi secara resmi,” ujarnya. Dia berharap, bursa cawapres yang kian ramai tidak mengganggu stabilitas politik di Indonesia. Sebab, sudah banyak aksi yang berupaya menggembosi salah satu pihak. Mahfud tidak menyebut jelas pihak mana yang dimaksud. Dia hanya menegaskan bahwa upaya provokasi tersebut tidak pernah ditanggapinya. “Saya biarkan saja,” ucapnya. Dukungan kepada Mahfud MD untuk mendampingi Jokowi juga terus berdatangan. Salah satunya dari Ketua Dakwah PP Muhammadiyah Abrar Aziz. Menurut dia, Mahfud merupakan figur yang merepresentasikan Islam. Dukungan yang sama datang dari Komandan Densus 99 Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nurruzaman. Mahfud menegaskan, pada prinsipnya, Presiden Jokowi memiliki ketegasan dalam menentukan pilihan. Termasuk dalam memilih siapa yang akan mendampinginya pada pilpres mendatang. “Saya hanya menunggu hasil keputusannya pada 9 Agustus nanti,” ujarnya. (riq/c5/fat)
Digadang sebagai Cawapres Jokowi, Mahfud Pilih Tunggu 9 Agustus
Jumat 20-07-2018,01:01 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :