Penerbangan Haji lewat BIJB Gagal, Embarkasi Antara Juga Batal

Sabtu 21-07-2018,11:07 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MAJALENGKA - Gagal total. Tidak ada pemberangkatan calon jemaah haji (calhaj) dari Bandara Internasinal Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Sebelumnya, Kepala Kemenag Kabupaten Majalengka Yayat Hidayat mengatakan, ada 3 kloter (kelompok terbang) yang akan berangkat dari BIJB Kertajati. Yakni 1 kloter dari Kabupaten Sumedang, kloter 70 dari Kabupaten Majalengka, dan kloter 96 gabungan Kota Bandung dan Bekasi. Diakui Yayat, awalnya BIJB akan digunakan untuk para calhaj dari Ciayumajakuning plus Sumedang. Tapi karena terkendala runway yang baru 2.500 meter, hal itu sulit dilakukan. Maka, diputuskan hanya tiga kloter itu yang berangkat dari BIJB. Tapi jalurnya memang ruwet. “Embarkasi tetap di Bekasi. Jadi nanti jemaah menuju Bekasi, lalu menuju BIJB dan terbang ke Soekarno-Hatta. Pak Presiden menginginkan ada penerbangan haji dari BIJB,” ujarnya kepada Radar, Senin lalu (9/7). Dari Jakarta, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar Ali mengatakan pemberangkatan para calhaj melalui Bandara Kertajati bisa menyalahi prosedur. “Karena belum ada dasar hukumnya,” tuturnya, kemarin. Dia menegaskan, dalam kebijakan penyelenggaraan haji 2018, Bandara Kertajati belum ditetapkan sebagai embarkasi haji maupun embarkasi haji antara. Sehingga jika ada kloter calhaj yang dipaksakan berangkat dari Kertajati, bisa menjadi temuan pengawas keuangan negara. Nizar mengatakan, Kemenag sudah menetapkan prosedur pemberangkatan seluruh calhaj asal Jawa Barat. Yakni jemaah dari tempat masing berangkat menuju Embarkasi Haji (asrama haji) Bekasi. Kemudian berangkat menuju Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, lalu ke Tanah Suci. Menurut Nizar ada kabar bahwa tiga kloter CJH asal Jawa Barat itu tetap menggunakan asrama haji Bekasi. Kemudian mereka berangkat menuju Bandara Kertajati sebagai embarkasi haji antara. Karena masih berstatus embarkasi antara, maka calhaj terbang dari Kertajati menuju Soekarno-Hatta. Baru kemudian terbang menuju Arab Saudi. “Berpotensi menimbulkan masalah bagi jemaah. Baik kelelahan fisik maupun psikologi,” tutur Nizar. Dia menegaskan bahwa Menag Lukman Hakim Saifuddin secara tegas telah mengatakan bahwa tahun ini Bandara Kertajati belum bisa digunakan sebagai embarkasi haji. Sebab masih memerlukan fasilitas asrama haji yang dekat dan mudah dijangkau. Dia menegaskan bahwa calhaj dari Jawa Barat sudah mulai diterbangkan secara bertahap menuju Arab Saudi pada 18 Juli lalu. Proses pemberangkatan calhaj asal Jawa Barat bakal berlangsung hingga tanggal 15 Agustus nanti. Nizar mengatakan, Kemenag pusat meminta kepada Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Bekasi tetap memberangkatkan seluruh jamaah haji Jawa Barat sesuai prosuder. “Yaitu dari Embarkasi Bekas menuju Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng,” tegasnya. Sebelumnya kabar keberangkatan tiga kloter CJH asal Jawa Barat melalui bandara Kertajati mendapatkan respons positif dari Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat Daddy Rohandy. Dia tidak mempersoalkan hanya tiga kloter yang diberangkatkan dari Bandara Kertajati, karena memang hanya simbolis. Tujuannya sebagai pilot project bahwa bandara tersebut sudah siap sebagai embarkasi haji. Rencana memberangkatkan calhaj dari BIJB memang sempat menuai pro kontra. Hal yang paling krusial adalah keberadaan runway yang baru mencapai 2.500 meter. Masih kurang 500 meter lagi agar bisa menampung pesawat Saudi Airlines jenis Boeing 777. Saudi Airlines sendiri disepakati oleh pemerintah untuk mengangkut seluruh calhaj Jawa Barat. Sementara itu, kloter 15 Kabupaten Cirebon resmi dilepas kemarin. Pelepasan dilakukan di Asrama Haji Watubelah, dipimpin Bupati Sunjaya Purwadisastra. Ada sekitar 404 calhaj serta 6 petugas yang berada pada kloter pertama ini. Hari ini, para calhaj itu terbang menuju Tanah suci. Bupati Sunjaya berharap semua jamaah haji Kabupaten Cirebon bisa melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan bisa kembali lagi ke Kabupaten Cirebon dengan selamat. Ia juga mengimbau kepada para jemaah haji untuk senantiasa menjaga kesehatan. “Cuaca pasti beda dengan di Cirebon. Jaga kesehatan, ikuti selalu petunjuk petugas,” pesan Sunjaya. Pada kesempatan itu, Sunjaya mengatakan bersama Wabup Selly Andriany Gantina juga akan melaksanakan ibadah haji. “Insya Allah saya berangkat juga ke Tanah Suci. Saya bersama istri berangkat tanggal 8 Agustus. Sementara Ibu Selly tanggal 5 Agustus. Jadi kami berbeda kloter,” terang Sunjaya. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Cirebon Mujayin mengatakan, total jamaah haji Kabupaten Cirebon tahun ini 2.411 orang. Mereka terbagi dalam 7 kloter. “Sejauh ini tak ada kendala. Kita berharap semua berjalan lancar,” ujarnya. (wan/ara/den)

Tags :
Kategori :

Terkait