CIREBON - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Bejo Kasiyono mengatakan, saat ini jumlah tenaga honorer di Kabupaten Cirebon untuk bidang pendidikan dan kesehatan sekitar 10.000 orang lebih. Dari jumlah tersebut, hampir seluruh tenaga honorer pada bidang pendidikan dan kesehatan mendapat honor jauh di bawah upah minimum kabupaten (UMK). “Jumlahnya kurang lebih sebanyak itu. Sampai dengan 10.000 lebih. Paling banyak untuk bidang pendidikan, setelah itu bidang kesehatan,” ujar Bejo kepada Radar Cirebon. Menurutnya, DPRD sejatinya sangat ingin mewujudkan agar tenaga-tenaga honorer di Kabupaten Cirebon bisa diupah dengan layak. Namun terbentur ketentuan di mana untuk upah yang diberikan jumlahnya tidak boleh lebih dari 15 persen dari dana BOS. “Saat ini, upah per bulannya masih banyak yang berada di antara Rp 400 sampai Rp 500 ribu. Ini beban moral kita, persoalan ini harus diselesaikan,” imbuhnya. Sementara itu, Casma, Bidang Advokasi dan Perlindungan Profesi PGRI Kabupaten Cirebon kepada Radar mengatakan, saat ini honorer di Kabupaten Cirebon sedikit mendapat angin segar setelah perda terkait upah honorer sudah disahkan dan honorer saat ini mendapatkan tambahan penghasilan sebesar Rp 100 ribu. “Ini harus diapresiasi. Meskipun belum maksimal, paling tidak ini angin segar untuk honorer,” jelasnya. (dri)
Kategori :