NYON – Dua musim terakhir Celtic, tak pernah absen dari fase grup Liga Champions. Lupakan The Hoops -julukan Celtic- yang kerap mentok di fase grup, hat-trick lolos ke fase grup di Liga Champions tak pernah dicapai jawara Liga Primer Skotlandia itu sepanjang historinya. Nah, itu akan terjadi musim ini dengan satu syarat. Ya, syaratnya, skuad besutan Brendan Rodgers itu harus melewati jalan berkelok-kelok di kualifikasi Liga Champions. Apalagi, sama dengan tahun dua musim kemarin, Celtic pun wajib menempuhnya dari putaran kedua. Tak hanya di putaran kedua, lawan yang harus dihadapi oleh Celtic di putaran ketiga pun juga sama-sama berpengalaman di kualifikasi Liga Champions. Setelah drawing di Markas Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA), Nyon, kemarin WIB (23/7), AEK Athens, juara Liga Super Yunani musim lalu, sudah menanti Scott Brown dkk. AEK empat kali lolos di ajang perebutan Si Kuping Lebar -sebutan trofi Liga Champions- itu. Lawan di putaran kedua sebelum lolos ke putaran ketiga kualifikasi pun juga tak mudah. Raja Eliteserien musim lalu yang sudah pernah mengarungi 11 edisi di Liga Champions, Rosenborg siap jadi pengganjalnya. Apalagi, Rosenborg sudah lebih dari sedekade tidak mampu kembali ke fase grup Liga Champions. Celtic yang lebih dahulu menjamu mantan klubnya John Carew itu di Celtic Park, Glasgow, Kamis dini hari WIB (26/7). \'\'Jalan kami ke Liga Champions selalu berat,\'\' ucap center back Celtic, Kristoffer Ajer, dalam situs resmi klub. Ajer sudah pernah merasakannya musim lalu saat ikut mengantar Celtic lolos ke fase grup Liga Champions. \'\'Saya tahu benar siapa Rosenborg,\'\' lanjut bek muda Timnas Norwegia itu. Ajer pemain Norwegia, negara yang sama dengan Troillongan, julukan Rosenborg. Pada musim 2014-2016, dia juga bermain bagi klub Start, di kompetisi yang sama dengan Rosenborg. \'\'Musim lalu, mereka (Rosenborg) mampu menyingkirkan Ajax (Amsterdam) dalam Kualifikasi Liga Europa. Kami tak mau bernasib seperti Ajax,\'\' harap Ajer. Di putaran ketiga kualifikasi Liga Champions, kali terakhir Celtic menelan kekalahan di musim 2014-2015. Saat itu, Celtic dihancurkan Legia Warsawa di Warsawa, 1-4. Untung, dalam leg kedua bisa membalikkan ketertinggalan dengan tiga gol dan Celtic lolos ke play-off berbekal gol tandang. Brendan Rodgers, tactician Celtic, tak ingin menunggu dari leg kedua untuk memastikan tiket lolos play-off dan fase grup Liga Champions-nya. Rodgers ingin memastikannya dalam leg pertama sekaligus. \'\'Saya masih yakin kekompakan kami sama seperti musim lalu dan kami pun bisa melewati kualifikasi dengan sempurna,\'\' tambah mantan pelatih Liverpool itu sebagaimana dilansir Scottish Sun. Bukan hanya Celtic yang punya jalan terjal untuk lolos ke fase grup. Begitu pula dengan Ajax. Runner-up Eredivisie musim lalu itu sudah sejak musim 2015-2016 tak pernah comeback ke Liga Champions. Padahal, Ajax merupakan klub mantan pemilik Si Kuping Lebar itu musim 1994-1995. Itu tidak termasuk tiga trofi European Cup edisi 1970-1971, 1971-1972, plus 1972-1973. Di putaran kedua kualifikasi Liga Champions, Ajax ditunggu Sturm Graz. Kalau mampu memenanginya, maka di putaran ketiga, De Godenzonen -julukan Ajax- harus melawan Standard Liege. \'\'Saya ingin membantu tim ini (Ajax) dulu, setelah lolos ke Liga Champions saya takkan menyesal jika harus meninggalkannya,\'\' ungkap gelandang 21 tahun, Frenkie de Jong dikutip di Voetbal. De Jong disebut bakal hijrah ke Barcelona musim panas ini. (ren)
Liga Champions, Jalan Berkelok untuk Celtic
Selasa 24-07-2018,23:03 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :