Begini Kelanjutan Sikap Warga Kuningan yang “Protes” Fotonya Terpampang di Bungkus Rokok

Rabu 25-07-2018,12:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON- Dadang Mulya masih menjadi perbincangan banyak orang. Banyak yang penasaran setelah pria asal Pancalang, Kuningan, kelahiran 4 Januari 1976 ini mengklaim sebagai sosok pria dalam foto kemasan atau bungkus rokok. Kemarin (24/7), ia “tiba-tiba” berada di Padepokan Al Busthomi milik Ustad Ujang Busthomi di Sinarancang, Mundu, Cirebon. Wartawan pun tidak menyia-nyiakan kehadiran pria empat anak itu. Semua “memburu” Dadang agar bisa mendapatkan penjelasan secara langsung. (Baca: Jadi Model Pria Gendong Bayi di Bungkus Rokok, Warga Kuningan Ini Minta Royalti) Di hadapan wartawan, ia terlihat tenang. Sambil tetap menarik dalam-dalam rokok yang sudah dinyalakannya. Pertama, Dadang mengaku saat ini dalam kondisi sehat dan tidak kekurangan suatu apa pun. “Saya tidak ada masalah dengan kesehatan. Saya masih tetap merokok, tapi belum ke tahap kecanduan. Paling dua hari satu bungkus. Soalnya bingung mau sehari sebungkus, uangnya tidak ada,” akunya. Dadang juga menceritakan kondisi anak keduanya, RI, yang juga terekam kamera dan selama bertahun-tahun menjadi sampul peringatan di kemasan rokok. “Kondisi anak saya sehat. Saat ini (RI, red) umurnya sudah enam tahun. Sudah masuk TK. Waktu difoto umurnya sekitar 6 bulan. Posisi kami waktu itu di depan rumah. Kebetulan rumah mertua dekat sekali dengan lapangan sepakbola,” jelasnya. Dadang sendiri saat ini punya empat orang anak. Anak pertama dan keduanya adalah laki-laki, serta anak ketiga dan keempat merupakan anak kembar berjenis kelamin perempuan.  “Anak yang digendong dalam gambar kemasan rokok itu anak kedua,” katanya. Meskipun sudah berlangsung kurang lebih selama enam tahun, Dadang sendiri masih belum tahu harus berbuat apa terkait digunakannya foto itu. Hingga saat ini ia tidak pernah menerima apa pun. “Saya ini orang kampung, tidak mengerti apa-apa. Kata orang ke sini, ya ikut. Kata yang lain ke situ, ya saya ikut. Termasuk kemarin laporan ke BPSK Kuningan, ya saya juga ikut. Siapa tahu rezekinya di situ,” paparnya. Berbeda dengan sehari sebelumnya, di mana Dadang saat itu berniat untuk meggugat secara perdata pihak-pihak yang menggunakan gambarnya tanpa izin. Kemarin Dadang terlihat lebih santai. “Saya sebenarnya tidak mau gugat-gugatan atau lapor-laporan. Sekali lagi, saya ini orang kampung, tidak mengerti begituan. Saya sih pengennya damai. Kalau proses begitu saya khawatir. Soalnya saya bukan orang kaya. Dari mana saya bisa bayar pengacara. Belum nanti repot tidak bisa kerja dan lain lainnya,” katanya. Untuk menghidupi keluarga, Dadang mengaku bekerja lebih banyak sebagai buruh bangunan. Namun pekerjaan yang ia lakukan bisa berganti 180 derajat bergantung orang yang menyuruhnya. “Kadang bisa jadi kuli bangunan, besoknya buruh angkut padi. Pokoknya apa saja dikerjakan asal dapat duit buat makan keluarga,” tegasnya. Dadang pun mengisahkan awal mula fotonya dan sang anak ada di kemasan rokok. Saat itu, setelah pulang kerja, ia menimang anak keduanya sambil berdiri di halaman rumah mertuanya. Kebetulan saat bersamaan, ada pertandingan sepakbola. “Saya nonton bola dari jauh sambil menimang anak. Tiba-tiba ada mobil berhenti di dekat saya berdiri. Orangnya tidak turun, tetap di dalam mobil. Salah satunya sambil membuka jendela kemudian memfoto saya yang saat itu sedang merokok sambil menimang anak. Mereka kurang lebih 10 menit. Setelah itu pergi,” tukasnya. Sebulan setelah kejadian tersebut, Dadang begitu kaget ketika membeli rokok menemukan foto wajahnya dalam kemasan rokok. Ia pun hanya bisa memendam kebingungannya selama bertahun-tahun karena tidak tahu harus bagaimana. “Saya juga bingung. Ya sekarang mudah-mudahan ada solusi terbaik nantinya,” ungkapnya. Terkait proses yang kini sedang ditempuh, Dadang pun mengaku sudah mencabut surat kuasa yang ditekennya pada Selasa pagi (24/7). Ia kini memilih menyelesaikan masalahnya secara baik-baik. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait