Saber Pungli Diminta Berantas Mafia Air

Jumat 27-07-2018,23:32 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU – DPRD Indramayu meminta agar Saber Pungli menindak tegas keberadaan mafia air. Pasalnya, mafia air yang selama ini banyak dilaporkan para petani telah membuat penggelontoran jatah air menjadi tak merata. “Kalau memang ada mafia air, saya minta kepada Saber Pungli, silakan sikat. Mafia air telah merugikan petani,” tegas Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, Taufik Hidayat, saat ditemui di Gedung DPRD Indramayu, Kamis (26/7). Taufik mengaku, selama ini kerap mendapat laporan soal adanya premanisme air yang menyengsarakan petani. Dia menduga, kasus tersebut melibatkan berbagai pihak. Untuk itulah dia meminta kepada kapolres, kejari dan dandim untuk mengatasi permainan air tersebut. Taufik juga mengimbau para petani untuk mengawal sendiri jatah giliran air untuk lahan mereka. Selama ini, tak sedikit petani yang mempercayakan pengawalan air tersebut kepada orang lain dengan cara membayar jasa orang tersebut. Namun ternyata, air tetap tak kunjung datang. Dia pun memohon pengertian kepada para petani yang posisi sawahnya ada di depan saluran irigasi dan sudah mendapat cukup air, untuk tidak menyerobot jatah air. Mereka diminta untuk memberi kesempatan kepada petani lainnya yang ada di ujung saluran irigasi untuk juga mendapat jatah air. Taufik mengaku, kekurangan air di musim tanam gadu memang biasa terjadi di Kabupaten Indramayu setiap kali musim kemarau. Tahun ini, kondisi itu diperparah dengan adanya agenda Asian Games, yang akan mengadakan gelaran cabang olah raga canoe di Bendung Rentang, Kabupaten Majalengka. “Dari awal kita sudah sampaikan ke BBWS (Cimanuk Cisanggarung), untuk (saluran induk) Cipelang, minimal 27 kubik per detik,” tukas Taufik. Taufik menyatakan, saat dilakukan pengecekan, penggelontoran air untuk Sungai Cipelang sudah sesuai dengan permintaan. Dengan jumlah tersebut, semestinya cukup untuk memenuhi kebutuhan pengairan. Namun kenyataannya, banyak petani yang teriak airnya tidak sampai ke sawah mereka. Ketika ditanyakan mengenai luas areal sawah yang puso (gagal panen), Taufik mengaku belum mendapat data dari Dinas Pertanian setempat. Dari pengaduan petani yang diterimanya, puso dialami lahan-lahan yang posisinya di ujung saluran irigasi Bendung Rentang maupun ujung saluran irigasi Waduk Citarum. Dalam kesempatan yang sama, Bupati Indramayu, Anna Sophanah, mengakui kekeringan memang biasa terjadi di Kabupaten Indramayu saat musim kemarau. “Kita kan ada dua musim, musim kemarau dan musim hujan. Jadi tidak aneh kalau ada  (kekeringan), sekarang kan lagi musim kemarau,” kata bupati. Anna menyatakan, air untuk Kabupaten Indramayu pada musim kemarau saat ini juga diperuntukkan untuk kepentingan Asian Games. Dia pun mengaku sudah melaporkan kepada Pemerintah Pusat mengenai kondisi kekeringan yang terjadi di Kabupaten Indramayu. (oet)

Tags :
Kategori :

Terkait