Timnas Indonesia U-19, Serius Tatap Piala Asia

Selasa 31-07-2018,04:04 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

JAKARTA – Gagalnya meraih titel juara di ajang Piala AFF U-19, jadi cambukan tersendiri bagi PSSI. Evaluasi pun bakal dilakukan. Sebab, turnamen sesungguhnya, yakni Piala Asia, jadi target PSSI yang sudah di depan mata. Apalagi, pada ajang yang akan diselenggarakan pada 18 Oktober hingga 4 November itu, Indonesia kembali jadi tuan rumah. Tembus semifinal agar bisa masuk ke Piala Dunia U-20 pun jadi targetnya. ’’Kami ingin serius di Piala Asia. Kami tuan rumah, target harus tercapai,’’ tegas Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono. Pekan depan, PSSI dan tim pelatih Timnas Indonesia U-19 akan bertemu pada Rabu (1/8) atau Kamis (2/8). Nantinya, dari hasil pembicaraan itu, akan dijadikan bahan evaluasi dan harus segera tuntas seluruh permasalahan yang ada di Timnas U-19. ’’Pekan kedua harus benar-benar tuntas semua. Kendala yang ada kenapa gagal di AFF kemarin harus bisa diatasi,’’ katanya. Lantas, Timnas U-19 akan menjalani training camp (TC) jangka panjang. Tidak main-main, TC yang lokasinya masih belum ditentukan itu akan diadakan selama tiga bulan. Mulai awal Agustus hingga awal Oktober mendatang. ’’Harus TC kembali. Karena di Piala Asia kami benar-benar ingin maksimal,’’ tuturnya. Yang jadi masalah adalah izin ke klub untuk melepas beberapa pemainnya ikut TC jangka panjang U-19 kali ini. Sebab, skuad Garuda Nusantara sebagian besar merupakan pemain inti di klubnya. Baik yang berasal dari Liga-1 ataupun kasta di bawahnya. Sebut saja nama-nama seperti Nur Hidayat, Firza Andika, hingga Hanis Sagara. Belum lagi, wonderkid Egy Maulana Vikri yang sedang merintis karir di Eropa bersama klub asal Polandia Lechia Gdansk akan sulit mendapat izin jika melakukan TC terlalu lama. Potensinya dinanti oleh Lechia Gdansk sebagai pemain masa depan klub. Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri sadar hal tersebut. Anak asuhnya kali ini memang berbeda dengan era Evan Dimas dkk. Sebab, sebagian besar sudah punya klub dan jadi andalan. Meski begitu, dia sangat berharap klub-klub itu bisa melepas sang pemain. Melihat dari hasil yang diraih di Piala AFF, waktu berkumpul yang singkat jadi kendala tersendiri ketika bertanding. ’’Saya pikir perlu kebersamaan dalam waktu panjang. Mereka pemain muda, perlu adanya sentuhan di luar teknis yang membuat mereka terintegerasi dengan baik dan chemistery-nya dapat,’’ kata Indra. Untuk susunan skuad, Indra tidak memberi jaminan bahwa tim yang bertarung di Piala AFF lalu bakal kembali masuk. Dia bakal terus melihat potensi yang ada lewat TC jangka panjang itu. ’’Kami juga akan memutuskan dengan segera siapa yang bakal kami panggil TC nanti,’’ tuturnya. Nah, apa yang dikatakan Indra memberi angin segar bagi Rachmat Irianto. Pasca cedera di telapak kaki kirinya, Rian –sapaannya- hampir absen selama dua bulan lebih. Namun, kondisinya yang semakin membaik dan sudah bisa bermain ketika Persebaya dikalahkan oleh Persib Bandung pada 26 Juli lalu. Bahkan, anak dari legenda Green Force itu juga dibawa ketika Persebaya away ke Serui, Jumat (27/7) kemarin. Manajer Persebaya Chairul Basalamah memang sengaja mempercepat kondisi pemulihan cedera Rian. Selain Persebaya sedang krisis lini belakang, hal tersebut juga merupakan permintaan dari Indra sebagai pelatih Timnas U-19. ’’Saya bilang ke coach (Indra) apa yang bisa kami bantu. Dia bilang, kami harus mempercepat penyembuhan Rian, untuk Persebaya dan Indonesia,’’ bebernya. (rid)

Tags :
Kategori :

Terkait