Kelas Vokasi Ketenagalistrikan Cirebon Power Resmi Dimulai

Jumat 03-08-2018,19:01 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Kelas perdana program vokasi ketenagalistrikan hasil kerja sama Cirebon Power, Korean Midland Power (Komipo) dan Kementerian Perindustrian, resmi dimulai. Program pelatihan yang diikuti 20 lulusan SMK di Cirebon ini akan dilaksanakan selama enam bulan. Diawali dengan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) di Markas Kodim 0620/Kabupaten Cirebon. Para peserta nantinya akan digembleng tenaga yang kompeten di bidangnya selama satu semester. Direktur Teknik Cirebon Power, Jin Soo Chon, dalam sambutannya mengatakan, 20 peserta vokasi tersebut adalah siswa terpilih. Mereka lulus dari seleksi yang dilakukan di sejumlah SMK di Kota dan Kabupaten Cirebon. “Mereka akan dapat kesempatan pelatihan dari tenaga-tenaga ahli di Indonesia dan Korea,” ujar Soo Chon, Kamis (2/8). Dia berharap, peserta memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Soo Chon juga meminta para peserta, untuk disiplin, ulet dan bersemangat menjalani program selama 6 bulan ini. Pasiter Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Kapten Arh Jumatsyah mengatakan, dalam kegiatan PPBN, peserta akan digembleng anggota TNI. Tujuannya agar memiliki visi dan misi yang sama, memiliki etos kerja dan semangat bekerja sama. “Ini adalah modal soft skills yang akan menunjangkeahlian dan kemampuan teknis di dunia kerja,” katanya. Peserta kelas vokasi Alfian Rizaldi mengaku bangga bisa menjadi bagian dari peserta vokasi Cirebon Power. Dia berharap pelatihan bisa menambah wawasan dan keterampilan di bidang ketenagalistrikan. “Saya senang dan bangga bisa terpilih. Semoga bisa lebih siap dalam persaingan kerja” ucap lulusan SMKN 1 Cirebon itu. Sementara itu, Head of Communication Cirebon Power, Yuda Panjaitan menjelaskan, program Vokasi Ketenagalistikan untuk operasional dan perawatan pembangkit listrik berteknologi batubara bersih ini adalah yang pertama di Indonesia. Seiring dengan pelaksanaan program ketenagalistrikan nasional 35 ribu Mega Watt (MW), akan diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja terampil dan ahli dalam jumlah besar. Untuk itu Cirebon Power menginisiasi program vokasi untuk mengatasi kesenjangan keahlian. Selain itu, untuk menjembatani lulusan-lulusan SMK agar memiliki kompetensi untuk bekerja di pembangkit listrik berteknologi batu bara bersih. \"Dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki, lulusan vokasi layak bekerja di pembangkit listrik manapun,” tandasnya. Menurut Yuda, kelas vokasi akan berlangsung sampai awal tahun depan. Peserta tidak hanya mendapat bekal materi di dalam kelas, tapi praktik langsung dengan beragam mesin dan instrument pembangkit. Praktik ini bertujuan memberikan pengalaman. Agar lulusan vokasi ini siap kerja. Selama pelatihan, mereka akan on job training selama 4.800 jam. Sedangkan materi di kelas dan pembinaan mental porsinya kurang lebih 200 jam. Seperti diketahui, Cirebon Power adalah konsorsium pengembang listrik di Kabupaten Cirebon, yang saat ini mengoperasikan PLTU berkapasitas 660 MW. PLTU ini merupakan salah satu pelopor dalam penggunaan teknologi batu bara bersih, yaitu super critical. Saat ini tengah membangun pembangkit kedua berkapasitas 1.000 MW dengan teknologi ultra super critical. Proses pembangunan pembangkit ini sudah 15,7% dan diproyeksikan beroperasi pada tahun 2022. (yud/rls)

Tags :
Kategori :

Terkait