Gas Melon Hilang Lagi, Hiswana Migas Bantah Kurangi Stok

Rabu 15-08-2018,16:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Sepekan terakhir, konsumen mulai kesulitan memperoleh gas elpiji 3 kg. Entah apa yang terjadi, gas melon bersubsidi tersebut, mulai sulit didapatkan. Salah satu pengecer gas melon, Merah asal Desa Megucilik, Kecamatan Weru, mengatakan, saat ini kondisi gas elpiji tengah terjadi kekosongan. \"Tidak tahu. Iya lagi pada kosong,\" singkat Merah kepada Radar Cirebon. Senada dengan itu, salah satu ibu rumah tangga, Sutini juga menuturkan, sejak sepekan terakhir, gas melon 3 kg sangat sulit didapatkan. Kalaupun ada, harganya dinaikan dari sebelumnya. \"Harus cup-cupan dulu (booking, red). Kalaupun ada, dinaikan. Yang biasanya Rp21 ribu jadi Rp23 ribu,\" ujarnya. Pihaknya tidak mengetahui penyebab hilangnya gas 3 kg itu. \"Kurang tahu. Padahal musim hajatan terjadi lagi baru-baru ini. Apa stok dari Pertamina dikurangi atau gimana?\" tanyanya. Sementara itu, Koordinator Daerah (Korda) Hiswana Migas Wilayah III Cirebon Gunawan Kalita mengklaim, tidak mengurangi stok dan pasokan gas elpiji di wilayah III Cirebon. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga jelang libur hari kemerdekaan RI dan Idul Adha, stok harian gas melon ditambah sebanyak 250 persen. \"Iya laporan yang ada kosong dan langka. Makanya aneh kenapa? Padahal stok tidak dikurangi. Mungkin saja terjadi keterlambatan pengiriman. Dan alasan lain karena masyarakat mampu semakin tidak sadar. Artinya masih banyak warga mampu yang menggunakan gas bersubsidi,\" kata Gunawan. Menurutnya, tiap bulan stok gas elpiji di wilayah III Cirebon sebanyak 6 juta tabung, terdiri dari 78 agen dan 4.000 pangkalan. Adapun untuk harga eceran tertinggi (HET) di tingkat pangkalan ialah Rp16.000/tabung. \"Untuk HET Rp16 ribu. Kalau di tingkat pengecer itu hukum pasar yang menentukan. Kami serahkan ke tingkat pengecer dan pedagang. Ada yang harga Rp19 ribu, 20 ribu atau mungkin 21 ribu,\" kata Gunawan. Lebih lanjut, ujar Gunawan, sejauh ini kesadaran masyarakat menengah atas (masyarakat mampu) nampaknya masih belum tahu diri. Biasanya, kelangkaan gas melon yang sering terjadi ini juga dampak semakin menjamurnya pengusaha Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) yang berbahan dasar gas, sehingga menyebabkan terjadinya kelangkaan gas. \"Sangat sulit untuk membendung dan mengawasi penggunaan gas subsidi ini. Kita sudah terus ingatkan agen, pangkalan dan masyarakat mampu untuk tidak menggunakan gas 3 kg. Padahal di bulan Agustus ini, kita tambah stok harian 250 persen,\" tukasnya. (via)

Tags :
Kategori :

Terkait