CIREBON-Dinas Pertanian (Distan) melakukan inspeksi mendadak (sidak) hewan kurban ke sejumlah pedagang dan kelompok ternak sapi, domba dan kambing di Kabupaten Cirebon, Rabu (15/8). Kepala Distan Kabupaten Cirebon Dr Ir H Ali Effendi MM mengklaim, hasil sidak bersama tim kesehatan hewan (Keswan) Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, tidak menemukan hewan kurban berpenyakit. Mayoritas hewan kurban layak untuk dijadikan kurban dan layak jual. \"Sementara belum ditemukan hewan kurban yang berbahaya atau berpenyakit. Paling ada yang beleken (sakit mata, red) tapi ditetesi obat mata hewan juga langsung sembuh,\" ungkap Ali. Menurutnya, pemeriksaan kesehatan hewan kurban telah dilakukan H-30 pelaksanaan Hari Raya Idul Adha. Setelah hewan kurban diperiksa dan lolos uji pemeriksaan, maka diberi tanda peneng (tanda sehat) yang dikalungkan di leher hewan kurban. \"Kalau sudah dinyatakan sehat dan lolos diberi tanda peneng. Nah, bisa dijadikan perhatian para konsumen, belilah hewan kurban yang sudah lolos kesehatan, yang sudah diberi tanda. Karena itu artinya hewan kurban tersebut sehat dan cukup umur,\" jelas Ali. Lebih lanjut, ujar Ali, persediaan stok hewan kurban cukup aman. Sebab berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, ada persediaan 1.500 ekor sapi dan 15.000 ekor domba atau kambing. \"Cukup aman persediaannya. Karena Kabupaten Cirebon bukan populasi sapi, maka sebagian besar sapi dikirim dari luar daerah seperti Boyolali dan lainnya. Sedangkan untuk domba dan kambing populasinya cukup ada sekitar 25 ribu populasi,\" tutur Ali. Sementara itu, Ketua Kelompok Ternak Tunas Jaya Desa Tegalkarang Kecamatan Palimanan Rojai mengatakan, hewan ternak yang dimilikinya sangatlah sehat. Pasalnya, sebelum dilakukan jual beli diberi jamu. \"Sehat, karena diberi jamu juga. Di sini kelompok ternak juga menjual jamu ternak. Insya Allah layak konsumsi dan kurban. Di kelompok kami, ada sekitar 91 ekor sapi dan 100 ekor domba,\" katanya. (via)
Kategori :