Pengembangan BIJB, Produk Domestik Bruto Jabar Naik 0,12%

Sabtu 18-08-2018,06:06 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati akan diiringi dengan pembangunan aerocity. Dengan harapan wilayah di sekitarnya dapat bertumbuh. Untuk menyosialisasikan perkembangan ini, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon melaksanakan talk show dengan jajaran BIJB dan stakeholder. Kepala KPw BI Cirebon M Abdul Majid Ikram mengungkapkan, hal ini merupakan salah satu bentuk integral dunia transportasi dengan Bank Indoensia untuk mendorong perekonomian. Talk show ini diharapkan dapat menyampaikan pada masyarakat sejauh mana BIJB berperan untuk perekonomian di Ciayumajakuning dan Jawa Barat. \"Aerocity di BIJB yang disebut menjadi kota aerotropolis tidak hanya menjadi bandara saja namun juga sebagai pusat ekonomi,\" ujar Majid, kepada RadarCirebon. Saat ini dengan berjalannya BIJB yang baru memiliki satu rute, PDRB di Ciayumajakuning naik 0,1 persen. Kemudian, rata-ata dari tahun 2018 hingga 2047 BIJB memberikan pertabahan PDB Jawa Barat sebesar 0,12 persen, dan pertambahan PDB Nasional sebesar 0,02 persen. Dalam pengembangannya juga, BIJB akan mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Nantinya sistem pembayaran di BIJB akan menggunakan payment cashless. Sistem pembayaran ini berupa kartu dan QR Code. Namanya BIJB Pay. Sementara itu, Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra mengungkapkan saat ini pengembangan BIJB terus dilakukan. Urban Grand Design pun sudah rampung 80 persen. Pelebar jalan disekitar gate juga sedang dilakukan. Dalam waktu dekat akan dilakukan pengadaan apartemen, rumah sakit, dan asrama haji. \"Targetnya di bulan November,” ucapnya. Ia juga berharap tahun depan sudah bisa memberangkatkan jamaah haji dari BIJB Kertajati. Sebab, sebelumnya penerbangan jamaah haji gagal dilakukan karena panjang runaway masih 2.500 meter. Saat ini panjang runway sudah 3.000 meter. Saat ini BIJB baru memiliki satu maskapai yakni Citylink dengan satu rute penerbangan Kertajati-Juanda (Surabaya). Dalam waktu dekat akan menyusul maskapai Lion Air dengan rute penerbangan Ketajati-Bali dan Kertajati-Kualanamu (Medan). Tahun depan, juga ditargetkan sudah ada 14 maskapai. Kemudian di awal September nanti juga akan ada penerbangan Tiongkok dan Jepang yang saat ini sedang diinisiasi. Hal ini sangat realistis mengingat penumpang BIJB saat sudah menginjak 60 persen dari 170 seat per maskapai. Mayoritas penumpang berasal dari warga lokal. (apr)

Tags :
Kategori :

Terkait