Ari Dono Wakapolri, Arief Sulistyanto Kabareskrim, Harus Ada Gebrakan

Sabtu 18-08-2018,23:43 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

JAKARTA - Gerbong pejabat teras Polri kembali berubah. Jumat (17/8) Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian melantik Komjen Ari Dono Sukmanto sebagai wakapolri. Bersamaan pelantikan itu, Irjen Arief Sulistyanto diberi amanat menjadi kabareskrim. Sejumlah pekerjaan menanti Ari Dono maupun Arief. Tito yakin perubahan gerbong itu positif untuk institusi yang dia pimpin. Usai pelantikan dan sertijab kemarin, Tito menyampaikan bahwa mundurnya Syafruddin dari posisi wakapolri menjadi dasar perubahan posisi pejabat teras di bawah dirinya. “Dengan adanya Pak Ari Dono, saya yakin akan menjadi pendamping bermitra dalam rangka memimpin Polri menjadi lebih baik,” ujarnya. Menurutnya, pemilihan Ari Dono sudah melalui pertimbangan matang. Termasuk berkonsultasi dengan Presiden Jokowi. Sebelum melantik Ari Dono dan memilih Arief, sempat beredar informasi Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis sebagai pengganti Syafruddin. Tito mengakui dia memang mengajukan beberapa nama kepada presiden. Hasilnya, Ari Dono yang dinilai mumpuni menjadi wakil Tito. “Sebagai kabareskrim beliau cukup bagus, sukses,” ucap mantan kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu. Selama menduduki posisi kabareskrim, Ari Dono mampu menangani berbagai kasus besar. Termasuk di antaranya menggagalkan penyelundupan 1,6 ton narkotika. “Selain itu, beliau termasuk yang cool, tenang, dan saya yakin akan menjadi partner yang baik untuk mendukung tugas-tugas saya sebagai kapolri,” terang Tito. Tito juga menaruh harapan besar kepada Arief yang dipilih menjadi kabareskrim.  Menurut Tito, Arief mampu menjalankan tugas dengan baik selama mejabat asisten SDM kapolri. “Beliau banyak prestasi,” imbuhnya. Orang nomor satu di institusi Polri itu menyebutkan, banyak perubahan dilakukan oleh Arief selama menduduki jabatan tersebut. “Sehingga membuat suasana proses rekrutmen, kemudian pembinaan di bidang SDM menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya,” tambah dia. Efek perubahan yang dikomandoi oleh Arief, sambung Tito, sangatlah besar. Kualitas SDM Polri kian tinggi. Untuk itu, dia ingin Arief juga melakukan gebrakan di Bareskrim. “Termasuk di antaranya menangani masalah kasus-kasus konvensional, kejahatan transnasional, kasus-kasus kontigensi,” bebernya. Selain itu, dia juga meminta Arief mendukung penanganan kasus terorisme yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror. Kemudian, sebagai kabareskrim, Arief juga harus membantu pemerintah menjaga stabilitas ekonomi di berbagai bidang. “Selain juga dapat membangun citra yang baik untuk bidang reserse. Salah satu program promoter, membangun profesionalisme dalam penegakan hukum,” terang Tito. Dia yakin betul dengan pengalaman Arief semua tugas itu bisa selesai sesuai harapan. Sementara itu, Ari Dono sangat bersyukur lantaran diberi kepercayaan jadi wakapolri. Dia mengakui ada tanggung jawab besar dalam amanat tersebut. Untuk itu, dirinya bertekad terus membantu Tito sebaik mungkin. “Dari aspek manajerial tentunya. Baik itu bidang pembinaan maupun operasional dengan strategi promoter,” tutur alumnus Akpol 1985 tersebut. Terhadap keputusan memilih Arief menjadi kabareskrim, Ari Dono juga mengapresiasi. Menurut dia, Arief punya modal yang sangat baik. Dia yakin Arief mampu membawa reserse ke era digital. Sebab, dirinya juga banyak belajar dari Arief. “Yang sekarang sedang kami rintis sesuai dengan arah kebijakan kapolri. Khususnya di dalam modernisasi yang profesional untuk mencapai target masyarakat lebih percaya kepada kami,” ucap Ari Dono. Sementar saat diwawancarai kemarin, Arief mengaku bakal melanjutkan keberhasilan Ari Dono. Yang kali pertama akan dia lakukan adalah audit. “Apa saja yang sudah dilaksanakan oleh Pak Ari Dono semasa menjadi kabareskrim,” ungkapnya. Selanjutnya, dia akan berkonsolidasi untuk memetakan kekuatan Bareskrim saat ini. “Misi yang diberikan bapak kapolri adalah meningkatkan kinerja,” ujarnya. Sebagai pengganti dirinya, sambung Arief, kapolri bisa memilih siapa pun. Termasuk lima kepala biro yang sudah dia persiapkan. Berdasar informasi yanga dia terima, Arief menyebutkan bahwa Kepala Biro Pembinaan Karir Staf SDM Polri Brigjen Polisi Eko Endra Heri yang bakal menduduki posisi asisten SDM kapolri. “Memang kami sudah melakukan kaderisasi. Sehingga setiap saat saya dimutasikan sudah ada calon penggantinya,” ucap dia. (syn)

Tags :
Kategori :

Terkait