Ada 22 Kali Gempa Susulan, Gempa 6,9 SR yang Mengguncang Lombok Timur Bukan Susulan, Begini Penjelasannya

Senin 20-08-2018,07:37 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa gempa pada Minggu (19/8) malam adalah gempa yang baru dan terpisah dari gempa dengan kekuatan yang sama yang terjadi di Lombok, NTB, pada Minggu (5/8). \"Gempa yang terjadi merupakan aktivitas gempa baru yang berbeda dari gempa [dengan] magnitudo 7,0 yang terjadi pada 5 Agustus 2018,\" ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, melalui akun Twitter resmi lembaganya itu, Senin (20/8) dini hari. https://twitter.com/infoBMKG/status/1031259956299816960 Senada, Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Sutopo Purwo Nugroho juga turut menyampaikan melalui akun resmi twitternya, https://twitter.com/Sutopo_PN/status/1031305540268216321 Kesimpulan itu diambil berdasarkan analisis terhadap pusat gempa atau episenter gempa terbaru itu, yakni di sekitar Lombok Timur. Pihaknya juga memperbarui data kekuatan gempa itu menjadi magnitudo 6,9. \"Dengan memperhatikan episenter gempa bumi [dengan] magnitudo 6,9 di ujung timur Pulau Lombok dan diikuti sebaran episenter yang mengikutinya ke arah timur hingga sebelah utara Sumbawa Barat,\" tutur dia. https://twitter.com/infoBMKG/status/1031259956299816960 Dwikorita menambahkan bahwa jumlah gempa susulan pascagempa magnitudo 6,9 itu mencapai 22 kali, hingga Senin (20/8) pukul 01.25 WITA. \"Di antaranya tiga gempa bumi dirasakan,\" imbuh dia. \"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,\" tutup Dwikorita. Diketahui, gempa terdiri dari gempa utama dan gempa susulan (aftershock). Biasanya, gempa susulan memiliki kekuatan yang lebih kecil dari gempa utama.***

Tags :
Kategori :

Terkait