CIREBON-Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cirebon kembali mengalami kekosongan blangko e-KTP. Akibatnya, sebanyak 107 ribu waiting list (daftar tunggu, red) berkas warga yang mengajukan e-KTP masih menumpuk dan belum bisa diproses. Kepada Radar Cirebon, Plh Kepala Disdukcapil Kabupaten Cirebon H Abdul Latip mengatakan, sejak sebulan blangko e-KTP mengalami kekosongan. Pihaknya sudah mengajukan permintaan blangko ke pusat. Tetapi, dari 10 ribu keping blangko yang diminta, hanya 1.000 keping yang dikirim. Sementara, saat ini jumlah antrean masyarakat yang sedang menunggu e-KTP mencapai 107 ribu orang lebih. “Sekarang blangko e-KTP kosong. Karena itu, pencetakan tidak maksimal. Yang biasanya cetak daftar online bisa kami layani sehari 240 pemohon, namun saat ini hanya bisa melayani 40 pemohon. Oleh karenanya, membuat waiting list antrean e-KTP yang siap cetak semakin panjang dan banyak, mencapai 107 ribu pemohon,\" ungkap Latip. Nama-nama waiting list ini dalam status non print ready record atau masyarakat yang butuh KTP baru karena pindah datang, KTP rusak, ganti dan perbaikan data, serta KTP hilang. Selain itu juga, ada masyarakat yang berstatus print ready record. Yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau baru melakukan perekaman. Jumlahnya juga mencapai puluhan ribu orang. “Mudah-mudahan akhir Agustus bisa normal lagi. Ini Kabid Dafduk lagi ke Kemendagri untuk konfirmasi soal blangko,\" jelasnya. Untuk mengantisipasi keterlambatan penyediaan blanko e-KTP ini, pihaknya mengeluarkan surat pengganti e-KTP sementara (Suket) yang fungsinya sama dengan KTP dengan masa berlaku enam bulan, dan bisa digunakan untuk mengurus berbagai keperluan administrasi. “Bagi warga yang butuh e-KTP, kita berikan suket,” tegasnya. Atas kondisi ini, turut dikeluhkan Sutrisno, warga Desa Weru Lor, Kecamatan Weru. Pihaknya mengaku, berulang kali untuk mendaftar cetak e-KTP online namun selalu gagal. \"Iya sudah lama saya pakai suket. Nah, katanya biar cepat dicetak e-KTP-nya, daftar pakai online. Tapi gagal mulu. Ternyata memang dibatasi karena blangko kosong lagi,\" keluhnya. (via)
Kategori :