Kesejahteran tenaga honorer pendidik dan kependidikan di Kabupaten Cirebon mendapat perhatian khusus. Tentu saja, karena dedikasi yang mereka berikan, tidak sepadan dengan upah yang diterima. Yang mengenaskan, tidak sedikit guru honorer yang hanya diganjar Rp 75 ribu hingga Rp100 ribu per bulan. *** RINTIHAN para guru honorer itu mencuat, saat Forum Honorer Pendidik dan Tenaga Kependidikan (FHPTK) PGRI Kabupaten Cirebon, melakukan audiensi dengan DPRD dan Dinas Pendidikan di ruang komisi IV, Jumat (24/8). Ketua Umum FHPTK PGRI Kabupaten Cirebon, Sholeh Abdul Ghofur membeberkan, jumlah honorer tenaga pendidik dan kependidikan di Kabupaten Cirebon sebanyak 6.606 orang. Dari jumlah tersebut, di dalamnya ada guru, pustakawan, dan penjaga sekolah. Khusus tenaga pendidik (guru), FHPTK juga menuntut agar mereka bisa masuk sebagai CPNS. \"Memang ada guru yang usia di atas 35 tahun. Artinya, mereka tidak bisa masuk tes CPNS. Setidaknya, ada upaya dari pemerintah daerah bisa difasilitasi dengan masuk sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K),\" paparnya. Bahkan, FHPTK siap ikut mendorong revisi Perda Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Berangkat dari revisi perda itu, diharapkan akan ada anggaran yang masuk untuk kesejahteraan tenaga honorer pendidik dan kependidikan. \"Kami siap membawa draf revisi perda tersebut saat pembahasan nanti,\" ujar Sholeh. Masih menurutnya, kesejahteran para tenaga honorer pendidik dan kependidikan haruslah menjadi perhatian lebih pemerintah. Pasalnya, masih banyak guru honorer yang hanya mendapatkan honor Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu per bulan.
Kategori :