Berburu Kisah Sunan Gunung Djati

Minggu 26-08-2018,00:21 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Hingga saat ini, belum ditemukan sumber tertulis berupa prasasti ataupun tulisan dalam benda-benda peninggalan purbakala yang memberikan informasi tentang Sunan Gunung Djati. Demikian diungkapkan dalam makalah Nina H. Lubis,  pada Seminar Nasional “Sejarah Sunan Gunung Djati dan Pengembangan Pariwisata Sejarah Budaya Islam” di Keraton Kasepuhan Cirebon, 22-23 April 2001. Disebutkan Nina, yang ada sumber tulisan berupa naskah, yaitu karangan yang ditulis dengan tangan. Naskah-naskah yang berisi informasi tentang Sunan Gunung Djati, tergolong karya sastra sejarah, yaitu karya yang terdiri dari tiga unsur: sejarah, sastra, dan mitos. Berdasarkan penelitian paling mutakhir yang dilakukan Dadan Wildan yang berjudul Ceritera Sunan Gunung Djati; Keterjalinan antara Legenda dan Fakta, hingga saat ini naskah-naskah tentang Sunan Gunung Djati telah ditemukan orang telah ditulis sejak awal abad ke-18. Artinya, naskah-naskah itu ditulis kira-kira satu setengah abad setelah Sunan Gunung Djati wafat. Naskah-naskah yang menceritakan tentang Sunan Gunung Djati ditemukan di Cirebon dan Priangan antara lain berjudul Carita Purwaka Caruban Nagari, Babad Cirebon, Sajarah Cirebon, Sajarah Babad Nagari Cirebon, Babad Sunan Gunung Djati, Wawacan Sunan Gunung Djati, Babad Walangsungsang, Wawacan Walangsungsang, dan Sajarah Lampah Para Wali Kabeh

Tags :
Kategori :

Terkait