Keluarga Minta Pelaku Penembakan Harus di Hukum Mati

Rabu 29-08-2018,12:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Saeful Murad Kardila begitu terpukul. Pria 76 tahun itu kehilangan sang anak, Ipda (Anumerta) Dodon Kusdianto (40). Dodon meninggal dunia setelah sempat dirawat intensif di RS Polri Kramat Jati, Jakarta. Luka pada bagian dalam, yakni di paru-paru dan jantung, membuat Dodon tak bisa bertahan. Kardila sempat melihat kondisi anaknya ke RS Polri di Jakarta. Pagi kemarin dia pulang ke Cirebon sekitar pukul 04.00. Tapi sekitar pukul 09.15, ia mendapatkan kabar jika Dodon telah meninggal dunia. “Pagi katanya mulai drop, sampai jam 9 pagi meninggal,\" ujarnya kepada Radar Cirebon. Kardila berharap para pelaku yang menembak anaknya bisa ditangkap dan diberikan hukuman setimpal dengan perbuatannya. “Kalau saya pribadi, pelaku harus mati lagi,” tegasnya. Ia pun meminta polisi untuk bersiaga dengan adanya kejadian ini. “Jangan sampai terulang. Pesan kepada polisi lain, harus hati-hati,” ucap Kardila yang juga pensiunan Polri itu. Soal sosok sang anak, Kardila mengatakan Dodon tipe orang yang tidak banyak berbicara. “Dia orangnya pendiam. Nggak banyak mulut. Jangankan dengan orang lain, dengan orang tua sendiri, ibaratnya setahun sekali kalau ngomong. Dengan anak-anak dekat,” kenang Kardila. Sosok Dodon juga diceritakan Lorm Siswantoro, ketua RT 02 RW 01 Perumahan Villa Plumbon, Desa Kasugengan Lor. Siswantoro mengatakan, almarhum sosok yang baik dengan warga. “Pak Dodon sangat aktif di lingkungan Villa Plumbon. Berbaur dengan masyarakat, aktifnya juga di masjid. Karena di depan rumahnya ada masjid,” cerita Siswantoro. Ia masih ingat, Idul Adha pekan lalu almarhum ikut serta berkurban satu ekor sapi bersama dengan tujuh orang lainnya. “Pokoknya orang baik. Kami benar-benar kehilangan. Tahun ini almarhum juga ikut kurban,” kata Siswantoro. Sahabat sekaligus tetangga Dodon, Ade Hartono (48), juga sangat kehilangan ditinggalkan almarhum. Banyak kenangan yang telah terjalin selama menetap di Villa Plumbon. “Meskipun dia punya jabatan, tapi dengan saya dan masyarakat mau bergaul. Kita sampai akrab banget sama beliau. Tak menyangka pergi lebih dulu. Beliau orang baik,” jelas Ade Hartono. Dodon Kusdianto meninggal dunia dengan meninggalkan istri bernama Rini Asniri (38) dan dua anak bernama Aliyah (8) yang masih duduk di bangku kelas dua SD, serta Adrian (5), masih di TK. “Anak almarhum dekat dengan anak saya. Kalau ditanya sama anak saya, Aliyah cita-citanya jadi polisi, kadang bilang pengen jadi dokter. Kami kehilangan,” ujar Wage, salah satu tetangga lainnya. Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto mengatakan upacara pemakaman secara militer adalah bentuk penghargaan dan penghormatan terakhir. Pihaknya mewakili Polri menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian Ipda Dodon. “Almarhum diberikan kenaikan pangkat satu tingkat dari Aiptu menjadi Ipda. Rekannya, Widi Harjana juga naik pangkat menjadi Ipda. Untuk Widi sekarang sedang pemulihan. Untuk para pelakunya, saat ini sedang dalam pengejaran. Mudah-mudahan pelaku segera ditangkap,” tandas kapolres. Pantauan Radar, jenazah Dodon tiba di kediaman orang tuanya di Desa Kebarepan, Kecamatan Plumbon, sekitar pukul 13.50 WIB. Almarhum kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ki Gede Buluh, Desa Kebarepan, pukul 16.00 WIB. Sebelumnya diberitakan, pada Jumat malam (24/8) sekitar pukul 21.15, Dodon Kusdianto dan Widi Harjana ditembak saat berada di Tol Kanci-Pejagan KM 223-400. Keduanya merupakan anggota Ditlantas PJR Polda Jawa Barat yang sehari-hari bertugas di Unit PJR Mertapada Tol Kanci-Pejagan. Malam itu kedua korban melakukan patroli rutin. Tapi saat melintas di TKP arah Jawa Tengah, mereka melihat tiga orang duduk-duduk di pinggiran jalan tol. Keduanya menepikan mobil patroli. Dodon turun dari kendaraan, bermaksud menanyakan keberadaan tiga laki-laki tak dikenal itu di sisi tol. Tak disangka, tiba-tiba salah seorang pelaku langsung mengeluarkan senjata api (senpi) dan melepaskan tembakan.  Tembakan para pelaku mengenai Dodon dan Widi. Dodon mengalami luka tembak di bagian dada sebelah kanan dan kiri serta mulut, sementara Widi mengalami luka tembak di dada sebelah kanan dan telapak tangan kiri. (den/cep)

Tags :
Kategori :

Terkait