Bola Api Sambar 10 Rumah

Kamis 07-03-2013,08:36 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Jebol Plafon, Hancurkan Televisi, Rusak Kaca dan Lampu Listrik CIREBON – Bola api berdiameter sekitar 90 sentimeter menerjang puluhan rumah dan satu musala. Bola api diduga berasal dari petir yang “cetar membahana” di langit Desa Kertawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon pada Rabu (6/3). Hujan deras disertai geledek diduga menjadi penyebab munculnya bola api tersebut. Sopiah (41) warga RT 18 RW 04 Blok Pecilon Kidul Desa Kertawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon merasakan ketakutan yang sangat mencekam saat bola api berdiameter sekitar 90 cm menerjang rumahnya. Saat itu, Sopiah sedang menyapu lantai rumah di samping pintu masuk. Hujan deras mengguyur disertai petir dengan suara menggelegar. “Kejadiannya begitu cepat. Saya kaget banget saat ada bola api besar sekali melaju kencang dan masuk ke rumah saya,” terangnya kepada Radar. Melihat bola api yang begitu besar masuk ke rumahnya, Sopiah dan anaknya yang saat itu berada di dalam kamar sangat ketakutan. Kejadiannya berlangsung sangat cepat. “Sekitar tiga menit bola api itu muter-muter di rumah saya. Setelahnya, bola api keluar dari pintu belakang,” jelasnya. Bola api itu meninggalkan bekas. Setidaknya, dua pesawat televisi rusak dan seluruh lampu di rumahnya tidak lagi bisa difungsikan. Padahal, salah satu televisi Sopiah baru diperbaiki dua hari sebelumnya. Mengetahui bola api itu keluar dari pintu belakang, Sopiah khawatir akan merembet ke rumah yang ada di belakang. Karena itu, dia dan suami keluar untuk mengecek kebenarannya. Dugaannya benar, setelah dihitung setidaknya 10 rumah dan satu musala mengalami kerusakan akibat hantaman bola api itu. “Besar sekali ukuran bola api itu. Seukuran setengah pintu rumah,” katanya. Bola api juga menghantam rumah Amran Amirudin (33). Rumah yang berada tepat di belakang rumah Sopiah menjadi amuk bola api liar itu. Diceritakan, sekitar pukul 14.15, hujan turun dengan deras. Petir dan halilintar bersahutan. Saat itu, Amran sedang tidur siang di depan televisi. Karena kabel televisi yang menghubungkan dengan antena belum dicabut, bola api itu meledakkan televisi Amran. Akibatnya pecah berkeping-keping hingga tidak berbentuk lagi. “Saya kena sambaran apinya. Beruntung hanya tergores sedikit,” ucapnya. Tidak hanya televisi, bola api juga menghantam atap. Plafon dan genteng yang baru dipasang, rusak terbelah. Amran menjelaskan, bola api kembali memantul ke beberapa sudut rumah. Setelah itu, keluar dari pintu depan dan merusak catatan kilometer listrik. “Televisi pecah berkeping-keping, kilometer listrik juga pecah, lampu bohlam pecah, kaca dan genting sampai atap rumah ikut jebol. Dahsyat sekali hantamannya,” beber Amran. Selepas dari rumah Amran, bola api itu kembali beraksi. Beberapa rumah di sekitar rumah Sopiah dan Amran, ikut menjadi korban. “Banyak yang menyaksikan bola api yang menyambar ke sana-kemari. Istri saya sampai ketakutan,” ujarnya. Hujan lebat turun sejak pukul 13.30 hingga 16.00. Pantauan Radar, hujan dan petir yang sama dirasakan pula oleh warga Kota Cirebon. sampai berita ini diturunkan, tidak ada korban jiwa maupun luka parah. Namun, kejadian itu membuat trauma masyarakat. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait