Bedah Buku Paradoks Indonesia, Kelakar Prabowo: Sayang Waktu Itu Tidak Kudeta

Sabtu 01-09-2018,21:32 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto mengaku sering diingatkan agar tak lagi menggebu-gebu saat berbicara di depan publik. Mengingat, saat ini statusnya akan maju di Pemilihan Presiden 2019. \"Ini ada TV ya di sini. Kalau ada TV, bicaranya harus lebih kalem. Apalagi sekarang sudah terdaftar sebagai Calon Presiden. Sekarang banyak sekali penasihat. \'Bapak, kalau bicara harus kalem. Jangan menggebu-gebu, jangan meledak-ledak’,” ujarnya dalam sambutan pada kegiatan bedah buku Prabowo berjudul \"Paradoks Indonesia\" di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu 1 September 2018. Dia menjelaskan alasannya bicara lantang selama ini di depan publik. Kata dia hal itu dilakukan tak lain agar jadi penyemangat masyarakat. \"Tapi kalau bicara dengan rakyat, mereka sudah datang panas-panasan, emak-emak apalagi kita bicaranya kalem datang dari jauh nunggu saya dua jam. Kalau saya enggak bicara meledak-meledak, ya gimana,\" ucap dia. Prabowo sendiri sempat beberapa kesempatan membuat nasihat itu jadi bahan guyonan. Namun ia tetap menerima nasihat itu sebagai masukan yang baik. \"Sabar, sabar, Prabowo sekarang sudah sabar. Sayang waktu itu tidak kudeta. Aduh ada TV ya? TV tolong ya dihapus,\" kata Prabowo bercanda. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait