Korban Perundungan di Subang Meninggal Dunia, Pj Bupati: Jangan Ada Lagi Aksi Bullying
Ilustrasi meninggal dunia -Pixabay-
SUBANG, RADARCIREBON.COM – Aksi perundungan kembali memakan korban jiwa. Kali ini dialami oleh almarhum Albi Ruffi Ozara (9).
Dia menjadi korban perundungan oleh kakak kelasnya, kemudian menjalani perawatan selama 5 hari di PICU RSUD Subang.
Pasca dirawat di PICU RSUD Subang, nyawa Albi tak tertolong, sehingga meninggal dunia pada Senin 25 November 2024.
Korban mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 16.10 WIB di ruang PICU anak.
BACA JUGA:Brizzi, Kartu e-Money yang Mudahkan Segala Jenis Transaksi
BACA JUGA:Transaksi Belanja Gak Pake Ribet, Cukup Pakai QRIS dari BRI
Jenazahnya kemudian dibawa ke ruang jenazah RSUD Subang sebelum direncanakan untuk diautopsi di RS Bhayangkara Polri Losarang, Indramayu, guna memastikan penyebab kematiannya.
Pj Bupati Subang Imran, turut hadir di RSUD Subang untuk melihat langsung jenazah korban. Imran menegaskan akan memberikan sanksi dengan menonaktifkan kepala sekolah jika terbukti melakukan kesalahan.
"Sebelumnya saya sudah menyosialisasikan kepada seluruh sekolah, bahwa di Subang jangan ada terjadi aksi perundungan atau bullying.”
“Seandainya itu terjadi saya akan memberikan sanksi berupa pemecatan atau mengeluarkan siswa yang melakukan aksi tersebut, " ujar Imran kepada sejumlah awak media di RSUD Subang.
BACA JUGA:Agen Mitra UMi BRI di Merauke, Mampu Tingkatkan Ekonomi Keluarga Hingga Sekolahkan Anak
BACA JUGA:Pj Gubernur Jabar Ajak Masyarakat Datang ke TPS dan Wujudkan Pilkada Serentak yang Kondusif
Kasatreskrim Polres Subang, AKP Gilang Indra Friyana Rahmat, mengonfirmasi bahwa siswa kelas 3 SD tersebut meninggal dunia akibat dugaan kekerasan atau perundungan oleh kakak kelas.
"Korban meninggal dunia sekitar pukul 16.10 WIB. Jenazah akan dibawa ke RS Bhayangkara Indramayu untuk diautopsi guna memastikan penyebab kematian sekaligus mendukung proses penyelidikan kasus ini," ujar Kasat Reskrim Polres Subang, AKP Gilang, Indra Friyana Rahmat.
Ia juga menyampaikan bahwa penyidikan kasus ini masih terus berjalan. "Kami telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pihak keluarga, teman korban, dan pihak sekolah.”
BACA JUGA:Gugatan Praperadilan Ditolak, Tom Lembong Tetap Tersangka Dugaan Korupsi Impor Gula
BACA JUGA:Pemungutan Suara Belum Dimulai, Ular Pyton Hadir Lebih Awal di TPS
“Hasil autopsi akan menjadi dasar dalam menentukan penyebab kematian korban," tambahnya.
Sebelumnya, Albi sempat mengalami sakit kepala berat dan muntah-muntah hingga koma setelah mengalami perundungan.
Menurut keterangan keluarga, sebelum kondisinya memburuk, Albi sempat mengaku sering dipukuli oleh kakak kelasnya, yang merupakan kelas 4 dan kelas 5. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase