55 Rumah Terendam

Sabtu 09-03-2013,08:55 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Sungai Cikasarung Meluap, Banjir Terbesar Selama Enam Tahun Terakhir MAJALENGKA - Bencana banjir kembali melanda kawasan Blok Anjun Desa/Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, Jumat malam (8/3). Sedikitnya 55 rumah milik warga di empat RT terendam air dengan kedalaman antara 50 sentimeter hingga 150 sentimeter. Data yang dihimpun Radar, banjir merendam rumah warga di RT 01, RT 02, RT 03, RT 04. Banjir yang datang seketika itu membuat warga panik, saat luapan air sungai Cikasarung begitu cepat menggenangi puluhan rumah yang berada di bantaran aliran sungai tersebut. Ketua RT 01 RW 12 Maman Suparman mengakui, banjir kali ini merupakan banjir terbesar dalam kurun waktu enam tahun terakhir sejak tahun 2007 lalu. Diceritakan, luapan air mulai menggenangi warga sejak pukul 17.00. Penyebabnya, kawasan tempat tinggalnya merupakan muara aliran air kiriman dari sungai Cikasarung, yang mengalir mulai dari kawasan Maja, Majalengka, Panyingkiran, hingga Kadipaten. Parahnya lagi, lanjut Maman, luapan air diperparah dengan pendangkalan Sungai Cikasarung, akibat sedimentasi lumpur, serta sampah yang menutupi aliran sungai tersebut. Dia mengakui, beberapa tahun ini pihaknya telah mengusulkan proposal guna penyenderan sungai tersebut. \"Biasanya kedalaman banjir hanya semata kaki hingga selutut. Tapi sekarang udah ada yang semeter setengah. Di rumahnya Pak Eki, di RT 02 RW 11,\" jelas Didi warga lainnya. Selain merendam, terjangan air juga meruntuhkan sebuah rumah milik Udin di kawasan RT 02 RW 12. Rumah yang hanya berjarak lima meter dari tanggul sungai Cikasarung tersebut, tergerus luapan air yang sangat deras. Bukan hanya itu, pengusaha cekcek (kulit sapi) ini juga terancam bangkrut. Pasalnya, sejumlah fasilitas penunjang untuk pembuatannya hanyut terbawa arus air. Hingga pukul 22.30 tadi malam, genangan air masih belum surut. Warga yang rumahnya terendam masih mengungsi di kediaman tetangganya. Sementara para kepala keluarga (bapak-bapak), masih berkumpul di dekat rumah mereka yang terendam guna mengantisipasi ketinggian air yang masih berpotensi meninggi akibat guyuran hujan masih cukup deras. Warga lainnya, Enih harus berada di dalam rumahnya karena belum bisa dievakuasi. Dirinya harus berdiam diri di atas lemari yang terendam banjir. \"Kalau mau turun (keluar, red) harus nunggu air surut dulu kang. Sementara saya gunakan lemari untuk menyangga tubuh saya,\" imbuhnya. Terpisah, Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Majalengka, Robert MH menyebutkan, pihaknya telah menginventarisasi kerugian yang dialami warga akibat bencana banjir ini. Pihaknya juga telah melakukan tanggap darurat, dan mengimbau kepada warga untuk tidak dulu memasuki rumahnya sebelum banjir surut, karena khawatir ada binatang melata yang ikut hanyut ke dalam rumah warga. AKSES KE GUNUNG JATI TERGANGGU Selain Majalengka, hujan deras juga mengguyur sejumlah kawasan di Kabupaten Cirebon, sehingga membuat Lapangan Gunung Jati, Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati terendam. Hal itu dikeluhkan sejumlah peziarah, lantaran akses jalan masuk cukup sulit. Meski air tidak masuk hingga ke kios-kios atau perumahan, namun air mencapai sekitar 25 cm. Salah satu peziarah asal Tegal, Yani, mengaku terganggu akibat banjir yang merendam lapangan Gunung Jati tersebut. Dia bersama anggota keluarga lainnya datang untuk berziarah. “Sayang, pas awal masuk sempat agak khawatir karena kelihatannya banjirnya dalam,” ujar Yani. Sementara itu, Sukirno mengatakan, air meninggi karena hujan yang cukup deras, Jumat (8/3) sore. “Tadi sore hujannya deras sekali, airnya makin lama makin tinggi,” ungkapnya. Yang dikhawatirkan, saat kondisi air belum surut, hujan kembali turun. Bila hal itu terjadi, tidak menutup kemungkinan banjir bisa masuk ke dalam rumah. “Untung hujannya cepat berhenti dan sekarang nggak hujan lagi. Kalau hujan lagi, kayaknya bisa sampai masuk rumah,” lanjutnya. Berdasarkan pantauan Radar, meski tidak masuk ke dalam kios atau rumah, sejumlah warga bersiap-siap dan waspada. Termasuk juga para pedagang yang merasa khawatir kalau hujan kembali turun, dan air akhirnya masuk ke dalam kios dan pemukiman warga. (ono/azs/kmg/rdh)   Foto: Ono Cahyono/Radar Majalengka TERENDAM. Sedikitnya 55 unit rumah di empat RT di Kampung Anjun, Desa/Kecamatan Kadipaten terendam banjir dengan ketinggian perut orang dewasa, tadi malam.

Tags :
Kategori :

Terkait