Forum Perempuan Katolik mengumpulkan lebih dari 44 ribu tanda tangan wanita Katolik. Tanda tangan ini dilampirkan dalam surat yang mereka kirimkan ke Paus Fransiskus di Vatikan. Mereka berusaha untuk membuat hierarki gereja bertanggung jawab untuk menangani tuduhan terhadap mantan Kardinal Theodore McCarrick. Dikutip radarcirebon.com dari 44,000 Catholic Women Demand Answers From Pope Francis Over Sex Abuse Crisis lebih dari 44 ribu perempuan Katolik telah menandatangani surat yang mendesak Paus Fransiskus untuk menjelaskan, kapan tepatnya dan bagaimana dia mengetahui tentang pelecehan seksual dan tuduhan kesalahan terhadap seorang mantan kardinal tingkat tinggi. “Hati kami hancur, iman kami diuji, oleh krisis yang meningkat yang melanda Gereja kami tercinta,” kata surat bernada penuh semangat yang diorganisasi oleh Forum Perempuan Katolik. “Kami marah, dikhianati, dan kecewa.” “Kami, jemaah Anda, pantas mendapatkan jawaban Anda sekarang.” Selama dua minggu terakhir, kepausan Fransiskus telah dilanda krisis oleh klaim bahwa para kardinal Amerika Serikat (AS) dan para pejabat Vatikan menutup-nutupi mantan Kardinal Theodore McCarrick. Meskipun Vatikan telah mengetahui tentang dugaan perilaku menyimpangnya terhadap para seminaris (calon rohaniwan Kristen Katolik) sejak setidaknya tahun 2000, namun McCarrick menerima promosi jabatan klerus dan terus secara terbuka mewakili gereja, The Associated Press melaporkan. Tuduhan terhadap Fransiskus sendiri semakin diperbesar oleh mantan Duta Besar Vatikan untuk AS, Uskup Agung Carlo Maria Vigano. Uskup agung itu—yang telah lama menjadi pengkritik Paus Argentina tersebut—mengklaim bahwa Fransiskus memulihkan status McCarrick, mencabut sanksi gereja yang dijatuhkan oleh pendahulunya, Paus Benediktus XVI. Fransiskus secara resmi mencopot McCarrick dari pelayanan pada bulan Juni, setelah penyelidikan gereja memutuskan bahwa dia telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak lelaki altar (altar boy) pada tahun 1971. McCarrick mengundurkan diri dari College of Cardinals pada bulan berikutnya. Sesaat setelah tuduhan Vigano terungkap, Fransiskus mengatakan kepada para wartawan bahwa dia “tidak akan mengatakan satu kata pun” tentang masalah ini, dan menyarankan agar para wartawan membaca klaim Vigano dan memikirkannya sendiri. Tuduhan Uskup Agung dan sikap diam Fransiskus telah mengguncang Gereja Katolik AS, di mana beberapa orang di hierarki gereja mendukung paus tersebut, sementara yang lain menuntut penyelidikan menyeluruh. Pada Selasa (11/9), Vatikan mengatakan bahwa Fransiskus akan bertemu dengan delegasi kardinal dan uskup AS tentang masalah ini pada Kamis (13/9). Ribuan tanda tangan di surat untuk Paus Fransiskus tersebut, adalah bukti betapa dalamnya krisis ini telah mempengaruhi para perempuan Katolik, yang melihat diri mereka sebagai tulang punggung gereja. Surat dari Forum Perempuan Katolik—sebuah jaringan internasional yang berusaha untuk memperkuat suara para perempuan Katolik yang taat—terus mengumpulkan tanda tangan sejak pertama kali diterbitkan pada tanggal 30 Agustus. Para penandatangan termasuk para teolog Katolik Amerika terkemuka, profesor, eksekutif bisnis, penulis, dan pembicara. Mary Rice Hasson—Direktur forum itu—memberi tahu HuffPost bahwa tim web kelompok tersebut bekerja keras untuk menghapus tanda tangan ganda. Mereka juga menghapus tanda tangan dari pria, yang diminta untuk menandatangani surat online terpisah. Surat para perempuan tersebut telah dikirim ke paus dua kali—melalui saluran pribadi dan melalui Duta Apostolik Vatikan di Washington DC. Hasson mengatakan melalui email, bahwa selama jumlah tanda tangan terus membengkak, organisasi ini akan terus mengirimkannya ke Fransiskus setiap minggu. Hasson menambahkan bahwa dia tidak terkejut dengan lonjakan tanda tangan tersebut, mengingat “kedalaman perasaan” terhadap masalah ini. Meskipun jumlah kasus pelecehan yang melibatkan para pendeta turun tajam setelah Gereja Katolik mengadopsi reformasi pada tahun 2002, namun dia mengatakan bahwa gereja masih gagal dalam membuat hierarki bertanggung jawab dan mengakui pelecehan seksual oleh para uskup dan kardinal. “Para perempuan ini mencintai Gereja kami, dan mereka sangat sedih dan terkejut, tidak hanya pada pelecehan yang mendasarinya, tetapi juga oleh budaya gerejawi yang melihat cara lain dalam menghadapi pelecehan seksual dan pelanggaran yang kejam,” tulis Hasson. Surat kepada paus tersebut secara khusus menyatakan bahwa para perempuan ingin tahu kapan Fransiskus mengetahui tentang dugaan pelanggaran dan pelecehan seksual McCarrick, dan apakah Fransiskus membebaskan mantan kardinal tersebut dari setiap pembatasan yang diberlakukan oleh Benediktus.
Dalam surat itu, Forum Perempuan Katolik juga mengambil kesempatan untuk mengingatkan Fransiskus betapa pentingnya perempuan bagi gereja. Lima puluh empat persen umat Katolik Amerika adalah perempuan, menurut Pew Research Center. Perempuan Katolik lebih cenderung daripada pria untuk mengatakan bahwa mereka menghadiri Misa setidaknya sekali seminggu (43 persen vs 35 persen), dan lebih mungkin untuk mengatakan bahwa mereka berdoa setiap hari (67 persen vs 49 persen). “Kami bukan umat Katolik kelas dua yang harus disingkirkan sementara para uskup dan kardinal menangani masalah-masalah pribadi,” kata surat itu. “Kami adalah tangan, kaki, dan hati Gereja. Singkatnya, kami adalah Gereja, sama seperti setiap kardinal dan uskup di sekitar Anda.” Hasson mengatakan bahwa dia senang dengan laporan bahwa Vatikan sedang mempersiapkan tanggapan terhadap tuduhan Vigano, dan menggambarkannya sebagai “hal yang benar untuk dilakukan.” “Para pemimpin Gereja kami perlu menyadari bahwa kami tidak dapat kembali ke ‘praktik seperti biasa’, ketika tidak adanya upaya signifikan untuk mengatasi situasi ini,” kata Hasson. (*)Kasus Pelecehan Seksual, 44 Ribu Perempuan Katolik Tuntut Jawaban Paus Fransiskus
Minggu 16-09-2018,08:20 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :