Air PDAM Wilayah Cirebon Utara Berasa Asin dan Lengket

Selasa 18-09-2018,18:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Kualitas air PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon di wilayah utara dikeluhkan warga. Selain lengket, rasanya pun asin. Pengakuan itu disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Pandi SE kepada Radar Cirebon. “Kenapa saya mengetahui persis rasa lengket dan asin, karena saya asli warga Desa Babadan, Kecamatan Gunungjati. Saya menduga, pengolahan air oleh operator penyedia air minum PDAM kurang baik. Apalagi, pengelolaan air itu ada di Desa Babadan,” ujar Politisi PKB itu. Pandi menyampaikan, kualitas buruk air PDAM dirasakan di beberapa desa di wilayah utara, sekitar satu bulan lebih. Desa yang mengalami air PDAM yang lengket dan asin itu seperti Desa Mayung dan Desa Babadan atau desa yang dialiri dari jaringan unit produksi PDAM Desa Babadan. “Warga merasa tidak nyaman. Sebab air PDAM yang bisa digunakan untuk sehari-hari itu berubah rasa,” ucapnya. Dia menduga, rasa asin dan lengket itu kemungkinan air laut naik ke bendungan karet. Sementara bendungan karet sendiri tidak berfungsi baik. Harusnya, lanjut dia, sebagai operator penyedia air minum, PDAM harus segera mengevaluasi dan berbenah diri. Sehingga, konsumen tidak merasa dirugikan. “Kalau airnya buruk, namanya bukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Tapi Perusahaan Daerah Air Mandi (PDAM),” jelasnya. Wakil Ketua Dekopin Daerah Kabupaten Cirebon itu mengaku, sudah melayangkan protes ke PDAM. Tapi, hingga kini belum merasakan perubahan kualitas air PDAM seperti semula. “Sampai saat ini masih lengket, tahun-tahun sebelumnya tidak seperti ini,” tandasnya. Selain air yang terasa lengket, tambah Pandi, persoalan yang banyak dikeluhkan warga juga kecilnya volume air yang ngocor. Bahkan, ada juga warga yang susah mendapatkan air. “Kadang ngocor kadang tidak. Kalau ngocor kadang kecil. Nah, itu persoalan yang harus bisa dibenahi. Saya yakin banyak konsumen yang mengeluh tapi diam saja,” pungkasnya. Sementara itu, dikonfirmasi melalui sambungan selularnya, Direktur PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon, Suharyadi SE mengaku, terjadi kebocoran di bendungan karet di Besa Babadan. Tapi, bendungan karet tersebut bukan menjadi kewenangan PDAM Kabupaten Cirebon, melainkan BBWSCC. Bahkan, pihaknya sudah meminta bantuan kepada BBWSCC untuk secepatnya memperbaiki bendung karet. \"Ada 2 bendung karet yang kondisinya sobek, di Jamblang dan Tawang Sari. Kami sudah beberapa kali memohon kepada BBWS untuk perbaikan secara permanen atau sementara. Jawaban dari BBWS sendiri akan memperbaikinya di tahun anggaran 2019,\" terangnya. Di samping itu, peralatan perpompaan yang dimiliki PDAM sedikit mengalami kerusakan dengan terkontaminasinya air laut. Sementara akhir-akhir ini, air laut sering pasang atau hampir setiap hari. \"Memang banyak aduan pelanggan yang masuk ke cabang PDAM. Tapi, kami akan segera membuat surat ke pelanggan melalui desa dengan kondisi seperti ini. Apakah distribusi air diberhentikan (off) atau tetap jalan,\" tandasnya. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait