Biaya Garap Tebu Belum Turun, Petani Terpaksa Cari Pinjaman

Selasa 18-09-2018,20:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Sejumlah petani tebu di wilayah kerja PG Sindanglaut mengeluhkan belum turunnya biaya garapan, sehingga memperlambat proses musim tanam tebu. Bahkan untuk bisa menanam tebu, para petani terpaksa mencari pinjaman agar musim tanam bisa menyesuaikan musim giling tebu tahun depan. Salah satu petani tebu, Didi Junaedi mengatakan, saat ini beberapa petani sejak satu bulan terakhir, sudah memulai musim tanam tebu. Meskipun dengan beberapa keterbatasan, salah satunya belum turunnya biaya garapan. “Saat ini, untuk biaya garapan dan biaya sewa lahan belum turun, kita terpaksa cari pinjaman. Kita tidak punya tabungan karena gula kita sebagian masih berada di pabrik dan belum dilelang,” ujarnya. Dijelaskannya, saat ini paling tidak untuk menggarap lahan seluas satu hektare, dibutuhkan biaya garapan sekitar 11 juta. Biaya tersebut belum termasuk biaya-biaya lainnya yang timbul dalam proses tanam. “Kita tidak punya pilihan selain menggunakan pinjaman dari luar. Jujur kita kelimpungan, karena kalau menunggu pencairan belum tentu ada dalam satu dua bulan ke depan. Padahal kita tanam kan harus cepat. Tebu ini tidak boleh ditebang sebelum berumur 12 bulan. Ini agar hasilnya juga maksimal,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala Bina Sarana Tani (BST) PG Sindanglaut, Zuliar kepada Radar mengatakan, salah satu faktor turunnya rendeman tahun ini, karena disebabkan masa tanam yang terlambat sehingga tebu ditebang sebelum waktunya. “Rendemen harian sekarang di bawah tahun lalu. Kalau tahun lalu di atas 7 sekarang di bawah 7. Penyebabnya banyak, salah satunya musim tanam yang telat karena berbagai alasan,”jelasnya. Dikatakannya, saat ditebang tebu harus berumur 12 bulan. Hal ini untuk menjaga kualitas tebu dan tingkat rendeman agar sesuai harapan dan hasilnya bisa memuaskan. “Kalau terlambat tanam ya saat tebang dipastikan umurnya belum 12 bulan. Ini yang dikhawatirkan karena nanti bisa berpengaruh ke rendeman, keuntungan dan lain-lain,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait