Minim Pertunjukan Kesenian, Kota Cirebon Butuh Sekolah Seni

Kamis 20-09-2018,15:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Banyak cara untuk melestarikan kesenian Cirebon. Selain memberikan panggung untuk pertunjukkan kesenian, jalur pendidikan juga bisa menjadi opsi lainnya. Dengan adanya jenjang pendidikan seni atau sekolah kesenian, regenerasi bisa berjalan. Kepala Seksi Bidang Kesenian Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayan dan Pariwisata (DKOKP), Dede Wahidi S Sn mengungkapkan, pagelaran saja tidak cukup untuk pelestarian. Regenerasi dan tetap eksis adalah kuncinya. Dengan kondisi Cirebon saat ini, ditambah dengan hanya 1 persen sanggar yang masih aktif dari total 125 sanggar, keberadaan sekolah seni diperlukan Cirebon. Saat ini Cirebon memiliki satu sekolah seni yang menurutnya belum maksimal dijalankan. Di tahun 1990 pada angkatan pertama jumlah muridnya bisa mencapai 30 siswa, semakin ke sini jumlah murid dan pengajarnya semakin sedikit. \"Sebenarnya kalau dimaksimalkan, ini akan membantu melestarikan kesenian dan mendongkark pariwisata kita juga,\" tuturnya. Melihat kota besar yang juga memiliki banyak kebudayaan dan kesenian daerah seperti Jogjakarta dan Solo, sekolah seni menjadi salah satu fokus pemerintah dalam melestarikan kesenian. Didukung dengan SDM dan siswa yang banyak hal ini tentu dapat menjaga kelestarian kesenian. \"Tidak heran kesenian di sana digemari berbagai kalangan dari muda hingga dewasa,\" ungkapnya. Menelik jauh ke belakang, kata Dede, pemerintah memang fokus dalam melestarikan kesenian ini. Salah satunya dahulu saat dinas kominfo masih memiliki departemen penerangan. Dalam departemen tersebut, informasi yang ingin disampaikan pemerintah menngenai informasi tertentu disampikan melalui pertunjukkan rakyat seperti wayang, reog, atau calung. Baik tentang sosial kemasyarakatan atau lainnya. Ini dimaksudkan agar pesan tersampikan sekaligus membangun kedekatan dengan masyarakat dan memperkenalkan serta melestarikan kesenian rakyat tersebut. Namun saat ini penyebaran informasi berfokus pada teknologi. Ia berharap ke depan penyebaran kesenian bisa dilakukan dengan mengkombinasikan kemajuan teknologi dan kesenian saat ini. (apr)

Tags :
Kategori :

Terkait