Wali Kota Titip Pengembangan At-Taqwa Center

Sabtu 16-03-2013,09:22 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Fasilitas Islamic Guest House Resmi Berfungsi KEJAKSAN – Wali kota Cirebon Subardi SPd secara resmi menandatangani prasasti Islamic Guest House di depan para tamu undangan di kompleks At-Taqwa Center, Jumat (15/3). Peresmian tersebut sekaligus mengawali penggunaan fasilitas Islamic Guest House yang berfungsi sebagai semacam penginapan tersebut. Hadir dalam peresmian tersebut, Kapolres Cirebon Kota, Danlanal, Ketua MUI, Kemenag, Anggota DPRD, Dewan Pembina dan Pengawas At-Taqwa Centre Cirebon. Ketua At-Taqwa Centre, Ahmad Yani MAg mengatakan, adanya guest house ini bisa menampilkan wajah baru At-Taqwa Center. Dalam dunia yang sangat kompetitif, masyarakat harus berperan dalam mengembangkan dan memajukan umat Islam di Kota Cirebon. Sebab, kemajuan tidak hanya diukur dari materi, tetapi harus ada peningkatan pelayanan yang efeknya secara tidak langsung akan menambah pendapatan. Untuk itulah, perlu adanya nilai tambah yang nantinya At-Taqwa Centre akan mengembangkan pelayanan, yaitu dengan mengadakan At-Taqwa Bisnis Center dan Koperasi Syariah. “Ke depan, kita juga akan mengembangkan pusat bisnis At-Taqwa, koperasi syariah dan pusat kerajinan tangan,” ucapnya. Gedung yang dibangun di atas tanah seluas 260 m2 itu menghabiskan dana sebesar Rp1 miliar. Gedung berlantaikan marmer tersebut memiliki tiga ruangan kamar tidur, satu ruang pertemuan, dan rencannya akan dibuatkan juga ruang makan. Yani menuturkan, dengan adanya Islamic Guest House ini, At-Taqwa Centre akan mengembangkan dua potensi pendapatan yang dikelola secara berbeda, yaitu dana infaq, shodaqoh (Masjid Raya At-Taqwa), dan juga pendapatan dari pengelolaan bisnis At-Taqwa Center. Menjelang purna baktinya, Wali kota Cirebon Subardi SPd sempat menitipkan pesan kepada wali kota terpilih untuk bisa melanjutkan pengembangan At-Taqwa Center ke depan. Menurutnya, masjid raya At-Taqwa sudah menjadi ikon dan objek wisata keagamaan yang patut mendapat perhatian pemerintah. “Saya merasa belum melakukan yang terbaik, inginnya At-Taqwa tidak dikenal di wilayah Cirebon saja, tapi sampai ke Jawa Barat,” katanya. Subardi juga berpesan kepada Dewan Pembina dan Pengurus At-Taqwa Center agar natinya hati-hati dalam menerima tamu hotel. “Harus ada filter yang ketat. Jangan sampai ada kejadian yang membuat malu,” bebernya. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait