Kapolres Majalengka Tegaskan Penggerebekan Sabung Ayam Sudah Sesuai SOP

Selasa 23-10-2018,10:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

MAJALENGKA-Namanya penggerebekan, pasti tiba-tiba. Yang digerebek, apalagi yang diduga melakukan tindak kejahatan, pasti kocar-kocir. Itu pula yang terjadi ketika Satuan Sabhara Polres Majalengka menggerebek lokasi judi sabung ayam di areal sawah Blok Langensari, Desa Genteng, Kecamatan Dawuan. Penggerebekan pada Sabtu (20/10) sekitar pukul 15.00 WIB itu tak hanya membuat mereka yang diduga terlibat judi kabur. Mereka yang sekadar nonton juga lari dan nekat menyeberangi Sungai Cimanuk. Sedikitnya 15 orang terjun ke Cimanuk. Ada yang akhirnya bisa kembali ke darat, ada yang akhirnya ditemukan sudah tak bernyawa. Kapolres Majalengka AKBP Noviana Tursanurohmad SIK MSi telah menegaskan bahwa penggerebekan itu sudah sesuai SOP. Polisi datang ke lokasi karena ada laporan warga yang resah dengan aktivitas judi itu. “Saat itu, ketika polisi tiba di lokasi, langsung memberikan tembakan peringatan ke udara. Di situlah, mereka yang diduga terlibat judi sabung ayam itu kabur hingga menceburkan diri ke Sungai Cimanuk,” katanya. Sementara itu menurut seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan, kedatangan polisi membuat orang-orang berlarian. Apalagi disertai tembakan peringatan ke udara. “Mereka yang diduga melakukan judi sabung ayam itu langsung lari. Saya lihat mungkin ada sekitar 15 orang  yang terjun ke Sungai Cimanuk,” ujar warga yang saat penggerebekan sedang membajak sawah. Keterangan Anggi alias Ragil, warga Kecamatan Palasah mengakui dirinya sedang nonton adu ayam itu. Mereka yang berkumpul sekitar 70 orang. Tiba-tiba, kata Ragil, datang anggota Polres Majalengka. Dia  mengaku tidak mengetahui jumlah pasti personel Polres Majalengka itu. Yang dia tahu, orang-orang di arena judi itu langsung kabur. “Semua lari, saya juga. Saya bisa nyeberang Sungai Cimanuk. Saya lihat Galing (Agus Sofyan, yang meninggal, red) nyeberang. Galing kelihatan di tengah sungai sedang berenang. Kelihatan kepalanya saja. Setelah itu saya tidak melihat lagi apakah nyeberang sampai ke seberang apa tenggelam atau ke mana, saya tidak mengetahuinya,” cerita Ragil. (ara)

Tags :
Kategori :

Terkait