PM Australia Minta Maaf pada Korban Pelecehan Seksual

Rabu 24-10-2018,03:03 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CANBERRA - Perdana Menteri Scott Morrison menyampaikan permintaan maafnya atas nama bangsa Australia, kepada anak-anak korban pelecehan seksual di Negeri Kangguru itu. \"Hari ini, akhirnya kita (Australia) mengakui dan menanggapi jeritan yang hilang dari anak-anak kita,\" kata Morrison seperti dikutip BBC, kemarin. \"Dengan rendah hati, kita harus bersimpuh di hadapan orang-orang yang terabaikan ini dan memohon permintaan maaf kita,” sambung pria berusia 50 tahun itu. Permintaan maaf itu sendiri, menindak-lanjuti hasil penyelidikan lima tahun yang menyimpulkan, selama beberapa dekade ini, setidaknya puluhan ribu anak telah mengalami pelecehan di berbagai lembaga masyarakat. Lembaga Katolik menjadi lokus terbanyak ditemukan pelanggaran tersebut. Sementara menurut data penyelidikan yang dituntaskan pada Desember lalu, setidaknya terdapat lebih dari 8.000 kesaksian korban pelecehan seksual dalam organisasi, beberapa di antaranya seperti sekolah, klub olahraga dan bahkan gereja. Dengan suara yang terkadang terdengar bergetar itu, jebolan University of  New South Wales itu mengakui betapa menderitanya para korban dan mengutuk gagalnya institusional dalam kasus ini. \"Mengapa tangisan anak-anak dan para orang tua (korban) itu diabaikan? Mengapa sistem keadilan kita buta terhadap ketidakadilan? Mengapa begitu lama berlalu baru bertindak?\" kata mantan Menteri Keuangan itu mempertanyakan. Pria Kelahiran 1968 itu menceritakan bagaimana salah satu korban menceritakan pengalaman pilu dari sebuah perjalanan hidup kepadanya. \"Yang melakukan ini pada kami bukanlah musuh asing (yang datang) dari luar. Ini dilakukan oleh orang Australia kepada orang Australia. Musuh di dalam selimut, musuh yang berada di tengah-tengah kita sendiri,\" ungkap dia. “Semua itu terjadi dari hari ke hari, dari pekan ke pekan, bulan demi bulan, dekade demi dekade, sungguh siksaan tanpa henti,” sambung dia. Tidak ketinggalan, pemimpin oposisi Bill Shorten juga menyampaikan pandangannya di parlemen. Menurut dia, ada kesalahan yang tidak dapat diperbaiki. Akan tetapi, hari ini Australia telah menyempaikan permintaan maafnya. Parlemen kemudian berdiri untuk mengheningkan cipta selama satu menit usai keduanya menyampaikan isi pidato mereka. Setiap korban juga dikabarkan nantinya, bisa mengajukan permohonan ganti rugi hingga 150 ribu dolar Australia, atau sekitar 1,5 miliar jika dikonversi dalam rupiah. PM Morrison sendiri mengatakan pemerintah menerima sebagian besar rekomendasi penyelidikan, namun masih akan mempertimbangkan beberapa bagian isi dari proposal yang diajukan. Dia juga berkomitmen untuk membangun sebuah museum khusus, sebagai bagian dari dokumentasi kisah para korban.(ruf/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait