Kuwu-Kepala Sekolah Dilatih Jinakan Api

Kamis 25-10-2018,17:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon menggelar sosialisasi dan pelatihan upaya mitigasi dampak musibah kebakaran, kepada sejumlah kepala desa (kuwu) dan kepala sekolah di wilayah Kecamatan Kapetakan, Selasa (23/10). Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon Sudarto mengungkapkan, pemahaman masyarakat mengenai penanggulangan kebakaran sangat penting. Hal ini untuk mencegah dampak kebakaran meluas. “Kita melatih cara menanggulangi kebakaran, agar api yang kecil itu tidak menjadi besar. Minimal bisa melakukan upaya sebelum petugas pemadam kebakaran datang,” ujarnya. Dalam pelatihan, satu persatu kuwu, kepala sekolah hingga camat dilatih langsung teknik menjinakkan api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan pemadaman menggunakan karung goni basah. “Agar kuwu dan kepala sekolah ini paham. Harapannya, mereka menularkan ilmu ke masyarakat. Sehingga kita bisa mencegah terjadinya kebakaran yang lebih meluas,” imbuhnya. Selain pemahaman teknik memadamkan api, hal lain yang tidak kalah penting ialah memulai pola hidup disiplin. Seperti pemasangan kabel sesuai standar. Tidak meninggalkan kompor dalam keadaan menyala dan tidak membuang puntung rokok sembarangan. “Kalau disiplin, mudah-mudahan bisa mencegah terjadinya kebakaran yang besar,” jelasnya. Dijelaskan Sudarto, perhatian pemerintah mengenai antisipasi musibah kebakaran juga masih minim. Hal ini terlihat dari masih banyaknya kantor milik pemerintah yang belum memiliki APAR. “Makanya, ke depan kita tekankan agar gedung-gedung pemerintahan harus punya APAR, karena penting sekali untuk mencegah kebakaran,” tandasnya. Camat Kapetakan Carsono menuturkan, pelatihan pemadaman kebakaran, tak lain sebagai respons atas potensi kebakaran yang cukup tinggi di wilayah tersebut. Terlebih, suhu udara di Kecamatan Kapetakan juga melebihi rata-rata panas di wilayah kecamatan lain. “Oleh karenanya, sangat urgen sosialisasi ini. Kita jaga-jaga lebih baik mencegah daripada mengobati. Lebih baik masyarakat mencegah terjadinya kebakaran daripada merasakan dampak dan kerugiannya,” tuturnya. Dia berharap, para kuwu dan kepala sekolah dapat memanfaatkan pemahaman tersebut serta menularkan kepada masyarakat luas. Sehingga, warga dapat menjaga tempat tinggal masing-masing dari bahaya kebakaran. (day)

Tags :
Kategori :

Terkait