Berikut Kronologi Tragedi Lion Air JT-610 di Tanjung Karawang Versi KNKT

Senin 29-10-2018,17:33 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis lini waktu kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dioperasikan oleh PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) pada Senin (29/10/2018). Penerbangan JT-610 dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta menuju Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang. Di dalam pesawat terdapat 188 orang yang terdiri dari dua pilot, lima awak kabin, dan 181 penumpang. Berikut lini masa yang disampaikan KNKT atas nama Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko dalam rilisnya.

Jam 06.20 WIB Pesawat berangkat dari Jakarta dan diperkirakan tiba di Pangkal Pinang pada jam 07.20 WIB. Jam 06.22 WIB Pilot menghubungi Jakarta Control dan menyampaikan permasalahan flight control saat terbang di ketinggian 1.700 ft dan meminta naik ke ketinggian 5.000 ft. Jakarta Control mengizinkan pesawat naik ke 5.000 ft. Jam 06.32 WIB Jakarta Control kehilangan kontak dengan pesawat PK-LQP. Jam 08.00 WIB KNKT menerima informasi dari pihak Lion Air mengenai kejadian dimaksud. KNKT membentuk command center di kantor KNKT, untuk berkoordinasi dengan pihak Lion Air, Basarnas, AirNav Indonesia, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, BPPT, Pelindo II, BMKG, Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dan pihak lain. Jam 08.30 WIB Ketua KNKT dan investigator KNKT bergabung dengan Kepala Basarnas di Posko Basarnas, Kemayoran, Jakarta. Jam 09.40 WIB Tim investigator KNKT menuju ke Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara untuk berkoordinasi dengan BPPT guna pemakaian Kapal Baruna Jaya IV dalam pencarian lokasi jatuh pesawat dimaksud, di mana Kapal Baruna Jaya IV memiliki peralatan Multi Beam Sonar. Jam 10.30 WIB Tim investigator KNKT menuju ke Bandar Udara Soekarno-Hatta untuk mengumpulkan data penerbangan di AirNav Indonesia dan Lion Air. Jam 10.56 WIB KNKT melakukan koordinasi dengan pihak BMKG terkait kondisi cuaca. Jam 13.30 WIB KNKT mengirimkan occurrence notification kepada pihak ICAO (International Civil of Aviation Organization), Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Amerika Serikat NTSB (National Transportation Safety Board) dan India AAIB (Aircraft Accident Investigation Bureau). Jam 14.00 WIB Tim investigator KNKT menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok untuk berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut guna pemakaian KM Enggano, dengan membawa pinger locator milik KNKT untuk mencari lokasi jatuh pesawat dimaksud. Dalam investigasi ini KNKT menerima tawaran kerja sama dan bantuan dari pihak Singapura TSIB (Transport Safety Investigation Bureau) dan Malaysia AAIB (Air Accident Investigation Bureau).
Tags :
Kategori :

Terkait