Gubernur Sebut Wacana Luar Biasa

Selasa 19-03-2013,08:39 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Aang Mengaku Sudah Telepon Heryawan untuk Bentuk “Kunci Bersama” KUNINGAN - Niat Bupati H Aang Hamid Suganda membentuk Provinsi Kunci Bersama yang melibatkan Kabupaten Kuningan, Kota dan Kabupaten Cirebon, Majalengka, Banjar, Brebes, Cilacap, dan Ciamis, rupanya sangat serius. Bahkan untuk membicarakan kelanjutan pembentukan Kunci Bersama, Aang berencana mengadakan pertemuan dengan Bupati Cilacap, Jawa Tengah, 21 Maret mendatang. Selain membahas soal pembentukan provinsi baru bersama kepala daerah di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat itu, Aang juga membicarakan agenda Pekan Olahraga dan Seni (Porsenitas) yang akan diikuti 8 daerah. Keteguhan Aang menggalang dukungan dari Bupati Cilacap dan Brebes agar pembentukan Kunci Bersama bisa terwujud, seperti tak terpengaruh dengan kurang responsnya kepala daerah di wilayah III dengan gagasannya. “Ya jalan aja mengalir seperti air. Respons dari daerah lain seperti Cilacap, Brebes, Banjar dan Ciamis sangat bagus. Nanti akan terus dikomunikasikan dengan daerah lain. Saya yakin, jika sudah duduk bersama, rencana ini akan sangat direspons oleh kepala daerah lainnya,” tutur Aang kepada Radar, kemarin (18/3). Menurut Aang, dalam pertemuan di Kabupaten Cilacap itu, sebanyak 8 bupati dan wali kota akan hadir. Pembicaraan ini membahas Porsenitas Kunci Bersama, dan juga soal pembentukan Provinsi Kunci Bersama. Berdasarkan jadwal, pertemuan di Cilacap itu berlangsung 21 Maret nanti. “Minggu ini mulai road show ke berbagai daerah termasuk juga Cilacap. Sekalian membahas Porsenitas bersama kepala daerah lainnya. Soal deklarasi Provinsi Kunci Bersama, nanti akan dibicarakan. Masih jauh kalau untuk deklarasi. Tolong dicatat, pertemuan di Cilacap nanti bukan deklarasi melainkan penyatuan persepsi antar kepala daerah,” tegas Aang. Agar gagasan itu segera terwujud, sambung dia, Kabupaten Kuningan sudah membentuk tim pengkaji yang berisi tiga orang bergelar doktor. Mereka adalah Dr Dian Rahmat Yanuar MSi, Dr Imam Sungkawa MSi, dan Dr Ukas Suharfaputra MSi. Ketiga orang ini akan melakukan pembahasan dengan tim pengkaji dari daerah lain. “Tinggal meminta tim pengkaji dari daerah lain. Nanti akan dibahas teknisnya seperti apa di Cilacap. Kalau tim pengkaji dari Kabupaten Kuningan sih sudah jalan,” ujarnya. Sebagai bentuk keseriusannya menggagas pembentukan Provinsi Kunci Bersama, bupati dua periode itu juga sudah menghubungi melalui sambungan telepon ke Guburnur Jawa Barat, H Ahmad Heryawan, tadi pagi (kemarin). Kepada gubernur, Aang meminta maaf memiliki gagasan itu. Heryawan sendiri tak permasalahkan gagasan Aang, malah mengapresiasinya. “Saya sudah telepon gubernur tadi pagi. Saya minta maaf karena punya gagasan membentuk Provinsi Kunci Bersama dan gubernur tak mempermasalahkannya, malah sebaliknya memberikan apresiasi. Gubernur bilang itu wacana luar biasa,” papar suami Hj Utje Ch Suganda tersebut dengan nada penuh semangat. Aang juga mengatakan, gubernur mengucapkan terima kasihnya kepada dirinya lantaran pasang Aher-Demiz menang di Kabupaten Kuningan di pilgub lalu. Dalam kesempatan itu, Aang meminta bonus ke gubernur agar jalan provinsi Panawuan-Sampora-Beber yang sedang dibangun, segera dihotmik. “Saya minta agar gubernur segera mengalokasikan anggaran untuk penghotmikan jalan provinsi dari Panawuan sampai Beber. Sebab ruas jalan itu sangat dibutuhkan guna mengurai kemacetan di ruas jalan Kuningan-Cirebon yang kerap terjadi akibat tingginya volume kendaraan yang melintas. Dan gubernur sendiri menyatakan kesiapannya membantu pendanaan dari APBD Provinsi,” ungkapnya. Seperti yang diberitakan Radar beberapa waktu lalu, gagasan pembentukan Provinsi Kunci Bersama dilontarkan Aang di Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kabupaten di Ballrooom Tirta Sanita Hotel, Sangkanhurip, Kuningan, Senin (12/3). Bupati mewacanakan pembentukan provinsi baru, selain Provinsi Cirebon. “Ideal banget kalau dibentuk provinsi baru. Menyatukan daerah perbatasan hasil Kuningan Summit yang disebut Kunci Bersama (Kuningan, Cirebon, Ciamis, Cilacap, Brebes, Kota Banjar dan Majalengka). Kalau Indramayu mau ikut, silakan,” ucap Aang saat itu. Aang beranggapan, sumber daya alam daerah Kunci Bersama beragam dan sangat luar biasa. Setiap daerah memiliki potensi andalan. Misal Cilacap punya minyak, Kuningan punya geothermal, Cirebon pelabuhan, Majalengka Bandara dan lainnya. Dilihat dari peta, dia menilai daerah Kunci Bersama sangat strategis, membentang dari utara ke selatan. Kabupaten Brebes dan Cilacap sudah mau, karena merasa terlalu jauh dari ibu kota provinsinya Jawa Tengah. Pun Kuningan terlalu jauh dari ibu kota Provinsi Jawa Barat. Maka, jika potensi ke-8 daerah perbatasan Kunci Bersama itu dieksplor atau dikelola secara optimal, Ia optimis akan membawa pertumbuhan dalam berbagai bidang kehidupan. Namun, Aang harus bekerja keras untuk merangkul kepala-kepala daerah di wilayah III Cirebon. Pasalnya, meski mengapresiasi ide mantan manajer Persija Jakarta itu, tapi tidak sekonyong-konyong sukarela bergabung untuk merumuskan bersama rencana pembentukan provinsi Kunci Bersama itu. Sebut saja Bupati Majalengka H Sutrisno SE MSi. Secara tegas, bupati yang diusung PDIP ini menyatakan tidak begitu tertarik dengan wacana pembentukan provinsi baru, dan lebih memilih tetap setia kepada Jawa Barat. Bagi Sutrisno, membentuk sebuah provinsi baru bukanlah pekerjaan gampang, apalagi dengan wacana pembentukan provinsi baru dengan cara menggabungkan daerah-daerah yang berada di wilayah perbatasan antara Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Jawa Tengah. Hal itu bukanlah pekerjaan mudah, membutuhkan proses waktu yang panjang dan memerlukan kajian mendalam. Sementara, Bupati Cirebon Drs H Dedi Supardi MM termasuk yang memberikan apresiasi. Namun, dia menganggap wilayah Ciayumajakuning cukup untuk bisa dijadikan provinsi baru. Menurut dia, pembentukan provinsi baru harus tetap mengikuti aturan yang berlaku saat ini. Selama kementerian Dalam Negeri RI belum membuka moratorium tentang pemekaran wilayah kabupaten/kota atau provinsi, pembentukan provinsi baru akan mustahil. (ags/tat)

Tags :
Kategori :

Terkait