CIREBON-Sepinya minat pedagang menyewa lapak di Pasar Gaya Winong, membuat penanggung jawab pasar menggantungkan harapannya pada kampus ITB yang rencana pembangunannya dilanjut pada tahun 2020 mendatang. Kondisi geografis pasar yang jauh dari pemukiman dan pusat pemerintahan, menjadi faktor utama kurangnya minat pedagang mengadukan nasib di pasar yang sudah 10 tahun berdiri tersebut. Dengan demikian, pemilik atau penanggung jawab dipaksa untuk merugi karena dibebankan dengan biaya perawatan bangunan yang tidak sebanding dengan uang yang diterimanya dari biaya sewa bangunan yang hanya beberapa saja yang sudah ditempati. “Dari total 1.120 ruang, kurang dari 1 persen yang sudah berpenghuni,” ujar Ade Rahmat selaku penanggung jawab pasar tersebut. Dia juga berharap ada perubahan pembangunan di kawasan tersebut. Dan harapan satu-satunya adalah pembangunan kawasan ITB yang sedikit banyak akan menumbuhkan minat pedagang untuk menyewa bangunan di Pasar Gaya. “Harapan satu-satunya sekarang dari pembangunan ITB. Karena, dengan dibangunnya ITB, otomatis kawasan ini akan berubah. Harapan saya satu-satunya tinggal itu,” katanya. Pembangunan jalan Tol Cipali, sambungnya, semakin membuat Pasar Gaya Winong terkucilkan keberadaannya. Akses jalan yang biasanya melewati jalur pantura, kini lebih memilih melewati jalan tol yang lebih efisien. Hal tersebut semakin membuat pedagang enggan untuk berjualan karena lengangnya lalu lintas. Dirinya juga menunggu itikad baik pemerintah daerah untuk memberi masukan dan saran untuk membantu optimalisasi pasar. “Saya sudah sering menyinggung kepada pemerintah daerah. Kenapa harus membuat pasar baru, sementara pasar yang lama sudah ada. Lebih baik memanfaatkan pasar yang ada,” ujarnya. Selain dipergunakan untuk berjualan, pemilik juga biasa menyewakan bangunannya untuk acara perkantoran yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan jual beli. “Ruko marketnya cenderung untuk perkantoran yang tidak ada kaitannya dengan konsumen. Kami tawarkan di pedagang sulit karena kondisi itu tadi,” imbuhnya. Sementara itu, Sony (54) tukang jahit yang sudah lima tahun menyewa toko di pasar tersebut mengatakan, ramainya Pasar Gaya hanya pada acara tertentu, seperti resepsi pernikahan atau acara perkantoran lain yang mengundang banyak tamu. “Kalau hari biasa sih ya seperti ini. Tetapi ya ada saja karena saya juga udah lama di sini,” ujar Sony. (ade-mg)
Pasar Gaya Winong Tunggu Pembangunan Kampus ITB
Kamis 08-11-2018,00:05 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Senin 07-10-2024,12:37 WIB
Mengharukan, Ini Dia Foto Kenangan Terakhir 3 Korban Kecelakaan DH Garden Kuningan
Senin 07-10-2024,12:08 WIB
3 Korban Kecelakaan Maut DH Garden Kuningan Dimakamkan, Begini Kesaksian Keluarga Korban
Senin 07-10-2024,12:55 WIB
Polisi Ungkap 3 Faktor Penyebab Kecelakaan Maut di DH Garden Kuningan
Senin 07-10-2024,22:00 WIB
Dani Dorong Kemajuan UMKM dan Kuliner Pasar Malam di Kota Cirebon
Senin 07-10-2024,16:09 WIB
Pohon Tumbang di Jalan Cipto Kota Cirebon, Arus Lalu Lintas Tersendat
Terkini
Selasa 08-10-2024,09:00 WIB
Sering Pakai Aplikasi Tiktok, Bisa Menguras Kuota Data Internet
Selasa 08-10-2024,08:00 WIB
Megawati dan Prabowo Akan Bertemu, Hasto: Diharapkan Sebelum Pelantikan Presiden Terpilih
Selasa 08-10-2024,07:00 WIB
Segudang Manfaat Mengonsumsi Sayuran Setiap Hari
Selasa 08-10-2024,06:00 WIB
Waspada! Mudah Marah dan Muncul Jerawat, Tanda Bahwa Tubuh Anda Kelebihan Gula
Selasa 08-10-2024,05:00 WIB