Buntut Drama “Surabaya Membara” Siapa Salah?

Sabtu 10-11-2018,08:03 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Sebanyak tiga orang yang menonton pertunjukan drama kolosal Surabaya Membara dari atas viaduk rel kereta api di Jalan Pahlawan Surabaya, meninggal dunia setelah kereta api melintas. Kejadian tersebut berlangsung menjelang pertunjukan akan dimulai. Sementara enam korban lainnya mengalami luka setelah menghindari kereta dengan melompak dari viaduk setinggi enam meter. Tiga korban meninggal dunia itu ialah Erikawati (9 tahun), warga Jalan Kalimas Baru; Helmi Suryawijaya (13), warga Karang Tembok; dan Bagus Ananda (17), warga Jalan Ikan Gurami. Erika dan Bagus meninggal karena terjatuh dari atas viaduk atau jembatan rel kereta api, sementara Helmi meninggal terlindas kereta. Delapan orang lainnya luka-luka.

Drama Surabaya Membara memang rutin digelar setahun sekali di Tugu Pahlawan pada malam menjelang peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2018. Drama itu dimainkan oleh para seniman di Surabaya. Untuk tahun ini, figur yang ditonjolkan dalam drama ialah kepahlawanan Gubernur Suryo. Ciri khas dari drama kolosal ini ialah suara dentuman laksana bom dan desingan peluru, menggambarkan pertempuran antara arek-arek Suroboyo dulu melawan penjajah.
Berikut video amatir yang diterima radarcirebon.com,
Seperti tahun sebelumnya, penonton drama ini ribuan. Begitu pula pada Jumat malam saat insiden terjadi. Jalan raya sisi timur Tugu Pahlawan disesaki penonton. Di viaduk atau jembatan lintasan rel kereta api yang membentang di atas jalan kawasan Tugu Pahlawan, penonton juga berdiri untuk menyaksikan drama dari atas. Sekira pukul 19.45, pemain berancang-ancang memulai drama. Sementara di atas viaduk, penonton menepi, karena ada kereta api Sidoarjo-Bojonegoro melaju dari arah Stasiun Gubeng ke Stasiun Pasar Turi. Tergambar dalam video yang viral di media sosial, ular besi itu berjalan pelan. Penonton di viaduk terlihat panik. Tak lama kemudian beberapa terjatuh.   (*)
Tags :
Kategori :

Terkait