Spanduk Seram, Bikin Warga Cinta Lingkungan

Sabtu 17-11-2018,16:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON–Kesal dengan ulah oknum yang kerap membuang sampah sembarangan, komunitas Pegagan Peduli Lingkungan memasang spanduk larangan menyeramkan. Tulisan itu di sekitar lokasi yang kerap dijadikan tempat pembuangan sampah. Tepatnya di depan Masjid Baitul Mu’minin, Jl DR Setiabudi, Desa Pegagan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon. Spanduk itu diikat ke pagar besi. Bertuliskan kalimat sumpah serapah warga kepada mereka yang melanggar. Di antara kalimat itu adalah, “Semoga Orang yang Buang Sampah di Sini Dipercepat Matinya dan Semoga Matinya Mengenaskan, Aamiin !!!”. Ada juga peringatan lain seperti, “Ya Allah Ya Rabbi Miskinkanlah!! Orang yang Buang Sampah di Sini dan Sempitkanlah Kuburnya!!”. Semuanya ditulis dalam huruf kapital. Tidak sia-sia upaya warga memperingatkan dengan cara tersebut. Terbukti, semenjak dipasangnya spanduk larangan, sampah di sekitar lokasi perlahan mulai berkurang. Bahkan tidak terlihat adanya tumpukan sampah. “Di sini kan ada masjid. Malah pada buang sampah seenaknya, tidak memperhatikan tempat. Setiap hari warga selalu membersihkan dengan membakar sampah,” ujar Mukhlas (56), marbot Masjid Baitul Mu’minin kepada Radar Cirebon. Saerah (51), warga Desa Pegagan yang berjualan mi di sekitar lokasi mengeluhkan kurang sadarnya warga terhadap lingkungan. Dirinya mengatakan, yang membuang sampah kebanyakan bukan warga Desa Pegagan. “Yang buang sampah biasanya malam hari. Kalau siang mungkin nggak berani karena banyak warga yang melihat,” keluh Saerah. Lokasi yang kerap dijadikan pembuangan sampah merupakan tempat terbuka hijau. Berada di tengah-tengah jalur pantura. Seberang jalan tersebut terdapat Masjid Baitul Mu’minin yang lokasinya bejarak sekitar 20 meter dari tempat pembuangan sampah. Jalan pantura setiap hari selalu ramai dilalui kendaraan besar. Yang melintas di jalan tersebut kerap membuang sampah dengan seenaknya. Warga Desa Pegagan merasa gerah dan jengkel. Makanya, dipasanglah spanduk “seram” itu dengan harapan dapat menghilangkan kebiasaan buruk warga, sekaligus menyosialisasi cinta lingkungan. “Tadinya sih numpuk, sampah berceceran di mana-mana. Setiap hari dibakar sampahnya. Warga sekitar merasa dirugikan karena setiap hari harus membakar sampah yang entah siapa yang membuangnya. Akhirnya, pemuda di sini memasang peringatan tersebut. Alhamdulillah, sejak dipasang spanduk itu, yang membuang sampah sudah tidak terlihat,” tutur Saerah. (ade-magang)

Tags :
Kategori :

Terkait