CIREBON-Banjir menjadi salah satu potensi ancaman bencana yang mungkin terjadi di Kabupaten Cirebon. Ketimbang potensi bencana lainnya, potensi banjir lebih besar terjadi jika berkaca pada kejadian tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut merujuk pada data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) yang menempatkan Cirebon sebagai wilayah berpotensi banjir nomor lima di Indonesia. Berbagai antisiapsi pun sudah mulai dipersiapakan Pemkab Cirebon dan instansi terkait, termasuk BBWS CC sebagai otoritas pemegang kebijakan untuk persoalan sungai di Kabupaten Cirebon. “Di lokasi-lokasi rawan atau berpotensi yang menjadi langganan banjir sudah kita pasang plang atau papan informasi untuk rute jalur evakuasi, jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Dan Ops BPBD Faozan saat dihubungi Radar Cirebon. Menurut Faozan, pemasangan tersebut sudah dilakukan jauh-jauh hari agar warga sekitar maupun pendatang yang bermukim di wilayah sekitar bisa mengahafal dan mengenali tanda-tanda alam jika banjir datang sewaktu-waktu. “Salah satunya di Japura Bakti. Sudah kita pasang beberapa waktu lalu, sudah kita pasang titik-titik jalur evakuasi. Bahkan untuk keselamatan, warga tentu harus bisa mengenali kondisi atau tanda-tanda alam jika akan terjadi banjir. Ini penting untuk menghindari kerugian, baik korban harta ataupun korban jiwa,” imbuhnya. Jika terjadi kondisi hujan lebat dan debit sungai sudah mulai naik drastis, bahkan sudah meluber ke pemukiman, maka jangan sungkan untuk melakukan evakuasi barang-barang ke tempat yang lebih tinggi dan utamanya adalah menyelamatkan jiwa dan anggota keluarga dari bahaya banjir. “Kenali tanda-tanda alamnya. Jika memang gejalanya bakal banjir besar, segera amankan barang. Amankan jiwa dan keluarga ke tempat aman. Utamanya adalah jiwa, kalau harta masih bisa dicari,” ungkapnya. (dri)
Hadapi Banjir, BPBD Mulai Waspada Bikin Jalur Evakuasi
Kamis 22-11-2018,19:30 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :