Gedung Setneg Terbakar

Jumat 22-03-2013,08:25 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Baru Direnovasi, Aula Lantai Tiga Ludes JAKARTA - Kepanikan melanda kompleks Istana Negara di Jakarta kemarin sore. Gedung Sekretariat Negara yang letaknya bersebelahan dengan Istana Negara terbakar. Kebakaran itu meludeskan aula yang terletak di lantai tiga gedung yang direnovasi tahun 2012 lalu dengan biaya Rp41.397.859.000 itu. Informasi yang dihimpun, api kali pertama diketahui sekitar pukul 17.00. \"Kami terima laporan kebakaran pukul 17.15,\" terang Kepala Dinas Kebakaran DKI Jakarta Subejo. Sejumlah mobil pemadam dari pos terdekat langsung diluncurkan ke lokasi kebakaran. Bejo mengatakan, mobil damkar paling awal tiba lima menit setelah pihaknya menerima laporan. \"Saat kami datang, api sudah berkobar di lantai tiga,\" ujarnya. Yang terbakar adalah sebuah ruangan aula dengan ukuran cukup luas. Barang-barang yang ada di situ pun ludes, termasuk kursi, meja, dan pendingin ruangan. Selain itu, atap bangunan berukuran 50x15 meter tersebut juga ludes hingga tinggal menyisakan rangkanya. Namun, rangka atap gedung tu tidak sampai ikut hancur akibat pemuaian. Tidak kurang dari 37 unit mobil damkar termasuk pendukungnya didatangkan ke kompleks Istana Negara. Setelah berjibaku sekitar satu jam, api mulai bisa dikuasai. Petugas pun tinggal melakukan pembasahan. Kebakaran yang melanda gedung Setneg sempat memunculkan pertanyaan soal keamanan komplek Istana Negara dari bahaya kebakaran. Namun, saat ditanya mengenai keanehan tersebut, Bejo menampiknya. Menurut dia, kesiapan Istana dalam menghadapi bahaya kebakaran sudah sangat baik. \"Hidrannya sangat bagus, tidak diragukan lagi,\" jelasnya. Namun, ternyata saat terjadi kebakaran tidak semua hidran difungsikan oleh PMK. Bejo mengatakan, pihaknya memilih untuk mengambil air di sungai dan saluran air di sekitar Istana Negara karena manuvernya dianggap lebih mudah. Istana Negara memang dikelilingi oleh air. Di sisi timur dan utara terdapat sungai ciliwung dan cabangnya. Sementara, di sebelah barat terdapat saluran air. Keputusan pihaknya mengambil air di sungai tidak berarti hidran di Istana Negara tidak berfungsi. \"Itu masalah strategi saja dalam menanggulangi kebakaran,\" lanjutnya. Sekitar pukul 20.00, unit-unit mobil damkar mulai meningalkan kompleks Istana Negara. Pihak Dinas Kebakaran menyiagakan tiga mobil PMK di dalam kompleks istana untuk berjaga-jaga. Kebakaran itu membuat jalan di sekeliling Istana Negara macet total. Selain karena hilir mudik PMK yang mengambil air, banyak pengguna jalan yang sengaja melambatkan laju kendaraannya demi melihat kondisi gedung Setneg. Saat ditanya soal penyebab kebakaran, Bejo hanya menggeleng. Dia belum bisa memastikan dari mana awal mula api, karena saat pihaknya datang, api sudah berkobar. \"Yang jelas, di gedung Setneg tidak ada kompor atau semacamnya yang bisa menimbulkan kebakaran,\" tambahnya. Artinya, tidak menutup kemungkinan kebakaran itu disebabkan korsleting listrik. Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Putut eko Bayususeno menyatakan jika pihaknya sudah menyiapkan penanganan pascakebakaran di gedung Setneg. \"Kami bekerja bersama-sama Mabes Polri,\" ujarnya saat ditemui di depan gedung Setneg. Putut menjelaskan, Standasrd operating procedure (SOP) untuk penanganan kebakaran sudah jelas. Setelah PMK menyatakan api sudah padam sepenuhnya, polisi akan menunggu hingga kondisi benar-benar dingin. Setelah itu, tim labfor Mabes Polri akan masuk ke area yang terbakar untuk meneliti penyebab kebakaran. Olah TKP di setneg dipimpin langsung oleh Direskrimum Polda Metro Jaya Kombespol Toni Harmanto dengan dukungan Labfor Mabes Polri. Putut mengatakan, pihaknya belum bisa menduga-duga apalagi memastikan penyebab kebakaran gedung Setneg. \"Tunggu hasil olah TKP dan uji labfor,\" lanjutnya. Saat ini, sekeliling area yang terbakar telah dipasang garis polisi. Selain itu, polisi juga mengerahkan 300 orang anggotanya untuk mengamankan area gedung Setneg. Putut menambahkan, garis polisi baru akan dilepas jika kondisi lokasi kebakaran benar-benar dinyatakan kondusif. Sesmensesneg Lambock V. Nahattands memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut. \"Semuanya aman,\" ujar Lambock dalam konferensi pers di gedung 1, kompleks Setneg, kemarin. Lambock memaparkan, kebakaran terjadi di lantai 3. Ruang di lantai teratas tersebut hanya digunakan untuk sidang atau rapat. Sementara itu, ruang kerja Mensesneg Sudi Silalahi berada di lantai 2. Selain tidak ada korban jiwa, Lambock menuturkan, seluruh dokumen penting berhasil diamankan. Dia memastikan tidak ada dokumen negara yang terbakar. \"Semua dokumen aman. Tidak ada yang hancur dan tercecer,\" katanya. Dugaan sementara, kebakaran terjadi karena korsleting listrik. Pihak Setneg belum menghitung kerugian gara-gara kebakaran tersebut. \"Kita baru mengalami musibah dan tidak tahu sejauh mana besarnya,\" ujar Lambock. Kebakaran terjadi saat berlangsung sidang kabinet terbatas di Kantor Presiden. Begitu rapat berakhir, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan beberapa menteri langsung menuju lokasi kebakaran. Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menuturkan, ketika kebakaran terjadi, SBY justru ingin memantau dari dekat. Presiden mendekati lokasi kebakaran ketika api sudah mulai menjalar di lantai 3 gedung Setneg. Sementara itu, Ibu Ani Yudhoyono dan putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, memantau upaya pemadaman dari lantai 6 gedung Wisma Negara. Karena kebakaran tersebut, SBY memilih tidak pulang ke Puri Cikeas dan tetap tinggal di istana. Presiden juga membatalkan rapat intern yang seharusnya dilakukan tadi malam. (byu/ken/c10/ca)

Tags :
Kategori :

Terkait