Pemkab Cirebon Fokus Turunkan Risiko Bencana

Sabtu 24-11-2018,17:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Kabupaten Cirebon selalu akrab dengan banjir. Hampir setiap tahun sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon selalu diterjang banjir pada saat musim hujan. Kerugian akibat banjir musiman tersebut cukup besar. Bahkan, banjir pada awal tahun lalu menyebabkan kerugian sampai seratus miliar lebih. Oleh karena itu, Pemkab Cirebon saat ini tengah menyusun langkah-langkah dan upaya yang harus dilakukan untuk menghadapi musim hujan yang sudah di depan mata. “Hal utama yang kita lakukan adalah pengurangan risiko bencana. Rumus pengurangan risiko bencana adalah ancaman bencana dikali dengan kerentanan, dibagi kapasitas. Ancaman banjir kita tidak tahu kapan datang. Tapi kerentanan bisa kita minimalisasi, sehingga kapasitas dan dampak bencananya menjadi lebih kecil,” ujar Pj Bupati Cirebon Dr Ir H Dicky Saromi MSc saat ditemui Radar Cirebon di sela kunjungannya ke Kecamatan Ciledug. Menurut Dicky, untuk mengurangi kerentanan yang berdampak pada pengurangan risiko bencana, pihaknya sudah menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak terkait seperti BBWSCC dan PUPR. Dari pertemuan tersebut, disepakati jika dalam waktu dekat akan dilakukan upaya-upaya penanganan darurat untuk mengurangi risiko bencana. “Persoalan utama di wilayah Ciledug dan sekitarnya adalah tata air sungainya. Banjir sendiri disebabkan limpasan dari sungai, baik dari Cisanggarung atau sungai-sungai di sekitarnya. Kita akan lakukan normalisasi di beberapa titik. Rabu depan kita mulai kerjakan. Tapi tidak seluruhnya, hanya per spot saja di mana titik yang bisa mengganggu dan membuat laju air tidak lancer, akan kita normalisasi. Total ada 7 titik yang akan dinormalisasi. Semuanya ada di Ciledug, Pasaleman dan Waled,” imbuhnya. Terlebih saat ini, menurut Dicky, dari mulai 1 November 2018 sampai 31 Mei 2019 status Jawa Barat sendiri adalah kondisi siaga darurat bencana banjir dan longsor. Dalam kondisi darurat, ada tiga tahapan yang akan dilakukan, yakni tahapan siaga, tanggap dan transisi. Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Cirebon Dadang Suhendar mengatakan, ada enam kecamatan rawan banjir di wilayah timur dan ada tiga kecamatan untuk wilayah rawan longsor di wilayah tengah dan barat. “Kita siagakan 40 personel di BPBD. Saat ini kita sudah dalam status siaga. Senin besok kita apel kesiapsiagaan di lapangan Ranggajati yang akan diikuti berbagai instansi dan OPD yang terlibat dalam operasi kebencanaan. Mulai polisi, TNI, Damkar, Satpol PP, Kesehatan, Dishub dan lain-lain,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait