Perkenalkan Mumi Wanita Berusia 3.000 Tahun

Selasa 27-11-2018,06:06 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

LUXOR, FIN - Sebuah mumi wanita yang diawetkan dalam kondisi baik, di dalam peti mati (sarkofagus) yang sebelumnya tertutup lebih dari 3.000 tahun lamanya, diperkenalkan pada publik di kota Luxor, sebuah kota yang terletak di bagian selatan Mesir. Sarkofagus tersebut adalah salah satu dari dua sarkofagus yang ditemukan awal bulan ini, dalam sebuah misi pencarian di nekropolis Al-Assasif, tepi barat Sungai Nil. yang dipimpin oleh Prancis. Peti mati pertama sendiri telah dibuka sebelumnya dan diperiksa oleh pihak terkait. Pembukaan pada Sabtu (24/11) kemarin menjadi yang pertama kalinya dilakukan di hadapan media internasional. Salah satu dari sarkofagus berisi jenazah mumi dari seorang wanita bernama Thuya. Juru bicara kementerian Nevine Aref mengatakan identifikasi nama pasti mumi tersebut masih akan terus dilakukan. \"Satu sarkofagus memiliki pola rishi, yang berasal dari dinasti ke-17. Sementara sarkofagus lainnya berasal dari dinasti ke-18. Kedua mumi ditemukan di kedua kuburan yang digali,\" kata Menteri Negara Urusan Kepurbakalaan Mesir Khaled el Anani, seperti dikutip BBC. Dinasti ke-18 sendiri berdiri sekitar abad ke-13 Sebelum Masehi, sebuah masa di mana para firaun yang paling terkenal hidup, termasuk beberapa nama seperti Tutankhamun dan Ramses II. Bicara soal nekoropolis Al-assasif, situs ini terletak di antara makam kerajaan di Lembah Queens dan Lembah Para Raja. Situs tersebut adalah situs pemakaman para bangsawan dan pejabat senior yang dekat dengan firaun. Di antara temuan di atas, ditemukan pula sebuah peti mati, patung dan sekitar 1.000 patung pemakaman yang dinamakan ushabtis. Patung-patung ini terbuat dari berbagai bahan seperti kayu, faience dan tanah liat. Beberapa temuan ini ditemukan di makam milik Thaw-Irkhet-If, pengawas mumifikasi di Kuil Mut di Karnak. Di dalam makam itu juga berisikan mumi, kerangka dan tengkorak, berasal dari kerajaan tengah, diperkirakan berusia 4.000 tahun. Untuk menemukan makam berisikan temuan beberapa mumi ini, dibutuhkan sekitar lima bulan untuk membersihkan puing-puing reruntuhan langit-langit makam sedalam 300 meter, berlukiskan pemilik makam beserta keluarganya. Mesir sendiri telah mengungkapkan lebih dari selusin temuan barang-barang antik negaranya. Hal ini diharapkan mampu mengembalikan citra negara di mata manca negara dan menghidupkan kembali minat para pelancong untuk kembali mengunjungi mesir yang terkenal akan kuil-kuil dan piramida-piramidanya itu. (ruf/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait