CIREBON–Penyebaran HIV/AIDS kian mengkhwatirkan. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) mencatat, hingga September terdapat 58 kasus baru. Jumlah itu diperkirakan masih akan terus bertambah hingga penghujung tahun. “Sebagai pembanding, tahun lalu ada 91 kasus baru,” ujar Sekretaris KPA Kota Cirebon, Sri Maryati, kepada Radar Cirebon. Angka pengidap baru ini menjadi keprihatinan tersendiri. Jumlahnya bisa saja lebih besar dari yang terdata. Sri menyatakan, ini jadi tantangan bari KPA. Dalam satu bulan ke depan, pihaknya berusaha untuk menemukan kasus-kasus baru. Dari situ, dapat dilakukan intervensi dan pencegahan penularan. “Dari data itu, kita bisa mengurai dan memutus rantai penyebaran HIV,” tutur mantan anggota DPRD Kota Cirebon tersebut. KPA, kata Sri, terus melakukan penanganan pada penderita HIV/AIDS. Terutama medis dan psikologi. Namun ke depan, diupayakan terobosan dengan menggunakan pendekatan agama melalui Tasawuf psikoterapi. Pendekatan juga untuk pencegahan. Agar masyarakat terhindar dari perilaku berisiko terpapar HIV/AIDS. Pendekatan tasawuf psikoterapi juga gencar disosialisasikan ke berbagai komunitas dan para siswa. Hal itu sebagai upaya menegakkan Perda 5/2015, dalam memutus mata rantai HIV/AIDS. Metode tasawuf psikoterapi juga telah diterapkan kepada para ODHA. Untuk ODHA, terapi ini diharapkan membuat mereka lebih termotivasi menjalani hidup. Bisa lebih percaya diri dan kembali berkarya. (awr-mg)
Kategori :