Nelayan Kabupaten Cirebon Terima Bantuan Mesin Perahu BBG

Kamis 29-11-2018,23:32 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendistribusikan 80 unit paket bantuan mesin dan converter kit untuk para nelayan di Kabupaten Cirebon, Rabu (28/11). Bantuan tersebut dalam program bantuan bagi para nelayan berpindah dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). Menurut salah satu tokoh nelayan Losari, Samsurudin saat ditemui Radar menuturkan jika pada saat ini ada 80 paket bantuan mesin, converter kit dan tabung gas elpiji 3 kilogram yang diterima para nelayan. Bantuan tersebut adalah bantuan kedua pada tahun ini setelah sebelumnya pada pertengahan tahun 2018 ada pendistribusian sekitar 120 alat serupa dari Kementerian ESDM. “Penerimanya bukan hanya dari losari, tapi dari wilayah lain juga ada seperti Gebang, Pangenan dan lain-lainnya. Kebetulan distribusinya dipusatkan di sini. Sebelumnya untuk tahun ini sudah dilakukan, kalau tidak salah sekitar 120 alat,” ujarnya. Dijelaskan Samsur, setiap penerima bantuan dalam program tersebut menerima satu set peralatan yang di dalamnya terdapat mesin, converter kit, dua tabung 3 kilogram. Namun tidak semua nelayan bisa mendapatkan bantuan tersebut karena hanya nelayan kecil atau nelayan dengan kaal dibawah 5 GT yang bisa mendapatkan bantuan. “Kalau untuk pemakian mesin cenderung gampang karena semuanya masih baru, pakai alat baru ini jelas lebih irit, bahkan bisa dua kali lipat lebih irit jika kita pakai BBM,” imbuhnya. Namun menurutnya, bantuan tersbut bukan tanpa kendala. Pasalnya, penggunaan alat tersebut sangat bergantung kepada ketersedian gas elpiji 3 kilogram dan kondisi mesin dan converter yang harus selalu prima. “Tentu yang paling utama ketersediaan gas harus selalu ada. Kalau gas tidak ada atau sulit didapat nanti percuma. Nelayan akan kembali menggunakan BBM, ini yang perlu ditekankan. Selain itu harus ada juga service centre untuk perbaikan alat karena nelayan kita masih awan jika ada kendala atau kerusakan, bengkel umum juga belum tentu mengerti karena teknologi ini tergolong baru dan belum banyak yang menguasai,” jelasnya. Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon Samsudin MM SP kepada Radar Cirebon mengatakan, pihaknya setelah distribusi bantuan tersebut selanjutnya akan melakukan pengawasan dan pendampingan kepada para nelayan untuk membantu selama proses adaptasi penggunaan alat tersebut. “Inikan alatnya baru. Pasti perlu penyesuaian kita akan dampingi selama satu tahun ke depan. Jika nantinya ada kendala atau masalah teknis terkait alat tersebut, kita akan bantu termasuk memastikan akan menghubungi teknisi alat tersebut jika nantinya ada kerusakan,” bebernya. Di tengah proses distribusi tersebut, Samsudin mewanti-wanti agar para nelayan bisa dengan bijak menggunakan alat tersebut guna meringankan beban atau biaya melaut para nelayan yang selama ini cukup mahal, karena pemakaian BBM yang begitu boros. “Dan jangan lupa, alat bantuan ini tidak boleh dijual. Saya tidak mau nantinya ada persoalan. Saya tidak mau nantinya ada yang tersangkut masalah dengan hukum. Gunakan sebaik mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan kawan-kawan nelayan,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait