Terinpirasi 212, Malaysia Bikin Aksi 812

Rabu 12-12-2018,03:03 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KUALALUMPUR - Aksi 812 di Malaysia yang digelar Sabtu (8/12) menyita perhatian rakyat Indonesia, lantaran julukannya mirip dengan Reuni Akbar 212. Pemimpin Partai Aksi Demokratis (DAP), Lim Kiat Siang menilai aksi massa menolak Konvensi Internasional PBB Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Ras (ICERD) tidak akan terjadi apabila pemerintah Malaysia bisa mengirimkan pesan dengan tepat dan meyakinkan dengan cara yang efektif soal pentingnya ICERD ini. “Jelas sekali bahwa penyelenggara aksi rally anti-ICERD ini tidak ingin Malaysia yang baru,\" kata Lim Kit Siang, dikutip dari laman Malaymail, Senin (10/12) Diketahui, aksi 812 di Daratan Merdeka Malaysia ditargetkan oleh penyelenggara dihadiri oleh 500 ribu warga Malaysia dari berbagai wilayah. Sebelum acara dimulai, kepolisian menuturkan jika peserta yang datang sudah mencapai 55 ribu orang, dan dipastikan akan bertambah ketika acara sudah berlangsung. Panitia sebelumnya juga telah menargetkan 300 ribu peserta akan datang, sampai akhirnya target tersebut dinaikkan di angka 500 ribu. Namun secara pasti berapa peserta yang hadir dalam acara tersebut juga tidak dapat dipastikan lantaran tidak ada pendataan peserta aksi. Dalam aksi itu hadir para pemimpin oposisi pemerintah Malaysia seperti mantan PM Datuk Seri Najib Razak, Ketua Umum Umno Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi dan Ketua Umum PAS, Datuk Seri Abdul Hadi Awang. Massa meminta agar pemerintah Malaysia tidak meratifikasi International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination (ICERD) karena ratifikasi konvensi itu melalui undang undang dianggap akan mengurangi hak dan segala keistimewaan mereka sebagai masyarakat Melayu yang menyebut diri sebagai pribumi. Sementara Lim Kiat Siang menilai, pemerintah Malaysia seharusnya bisa menyampaikan dengan benar dan strategis bahwa ratifikasi ICERD tak berarti anti-Melayu dan antimuslim. \"Seharusnya Pakatan Harapan bisa mencegah penyelenggara aksi ini membajak makna dan membelokkan pesan politik yang jadi racun dan tak bisa dipertanggungjawabkan soal isu anti-Melayu, antimuslim dan antipemimpin Melayu,\" tutup Lim Kiat Siang. (der/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait