KEJAKSAN - Ratusan penumpang Kereta Api Cirebon Ekspres batal berangkat, Senin (25/3). Pasalnya, mereka yang seharusnya berangkat pukul 10.00 WIB, gagal berangkat lantaran kereta datang terlambat lebih dari satu jam. Akhirnya, mayoritas penumpang memilih mengembalikan tiket dan meminta ganti rugi. Vice President PT KAI Daop 3 Cirebon, Wawan Aryanto mengatakan, molornya pemberangkatan sejumlah kereta api, khususnya di jalur utara menuju selatan, karena adanya aksi unjuk rasa warga di Bekasi yang menutup seluruh jalur pelintasan. Para demonstran meminta PT KAI untuk mengoperasikan kembali KA listrik kelas ekonomi. “Terjadi unjuk rasa warga di Bekasi yang menuntut dioperasikannya KRL kelas ekonomi. Massa menutup jalur perlintasan, sehingga jadwal pemberangkatan KA pun bergeser,” bebernya saat memberikan keterangan di depan media, kemarin. Dikatakannya, lebih dari seratus calon penumpang KA Cirebon Ekspres yang meminta pengembalian uang dan pembatalan. Selain itu, sekitar seratus penumpang tujuan Jakarta lainnya diberangkatkan menggunakan KA Sawunggalih Utama pukul 11.40 WIB. “Ini kami lakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban pada penumpang. Meski sebenarnya dari harga tiket, KA Sawunggalih Utama lebih mahal ketimbang KA Cireks,” ujarnya. Tidak hanya kereta Cirebon Ekspres, unjuk rasa tersebut juga membuat sejumlah kereta seperti Taksaka, Argo Lawu, Purwojaya, dan Argo Muria pun terlambat. Rata-rata keterlambatan kereta selama 3 jam. Salah seorang calon penumpang dengan tujuan Solo, Heri memilih menunggu di stasiun. Bila sesuai jadwal, sekitar pukul 11.00, seharusnya dirinya sudah berangkat. Namun akibat keterlambatan, kereta yang akan digunakan Heri baru berangkat sekitar pukul 14.00 WIB. “Ya katanya sekitar jam 14.00 WIB baru bisa berangkat. Jadi ya sudahlah, mau bagaimana lagi, saya nunggu saja. Kebetulan agendanya malam, jadi ya saya nunggu saja,” tukasnya. (kmg)
Ratusan Penumpang KA Batal Berangkat
Selasa 26-03-2013,08:29 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :