Trump Emosi, Ancam Tutup Pemerintahan AS

Sabtu 15-12-2018,03:03 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump berdebat penuh emosi dengan sejumlah petinggi Partai Demokrat di Gedung Putih, Selasa (11/12) waktu setempat. Trump bahkan mengancam akan menutup pemerintahan (government shutdown). Dilansir Sky News dan AFP Selasa (11/12), ancaman itu bakal terjadi jika dia tidak mendapat dana untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko. Trump dan Wakil Presiden Mike Pence bertemu Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer dan Pemimpin House of Representatives Nancy Pelosi. Dalam pertemuanya tersebut, Trump meminta kepada Kongres agar bersedia diberikan dana USD 5 miliar, sekitar Rp 72,9 triliun untuk membangun tembok perbatasan. Namun, keduanya menyatakan hanya bisa menawarkan USD 1,3 miliar, sekitar Rp 18,9 triliun, untuk membangun tembok. Seusai melakukan pertemuan tersebut, Presiden dan para petinggi kongres dari kubu oposisi itu rencananya hendak berfoto bersama di Ruang Oval Gedung Putih. Yang terjadi malah mereka bertengkar di depan awak media dari berbagai negara. Chuck Schumer, politikus senior Demokrat di Senat yang masih dikuasai Partai Republik, dan Nancy Pelosi yang berpeluang besar menjadi Ketua DPR yang pada pelantikan Januari nanti akan dikuasai Demokrat, secara terang-terangan menyampaikan ke Trump dia tak punya peluang mendapatkan dana USD 5 miliar untuk anggaran tembok perbatasan itu. Tersinggung, Trump mengulangi ancamannya untuk membalas dengan menolak menandatangani RUU belanja federal sampai batas waktu 21 Desember. \"Ya, jika kami tidak mendapat yang kami inginkan entah bagaimana caranya, saya akan menutup pemerintahan (government shutdown),\" ujarnya. \"Saya bangga jika harus melakukan shutdown demi keamanan perbatasan Chuck. Karena warga ini tak ingin kriminal maupun pengacau memasuki begara ini,\" lanjutnya. Schumer kemudian berusaha meyakinkan Trump dengan menyatakan, baik Demokrat maupun Republik punya proposal untuk mendukung agar jangan terjadi shutdown. Sedangkan Pelosi menyarankan, bahwa debat seperti itu seharusnya tidak terjadi di depan jurnalis. Namun Trump yang secara mengejutkan memenangi pemilihan presiden 2016 berkat kampanye tembok pemisah AS-Meksiko itu tidak bisa mengendalikan amarahnya. Dia mengambil dua lembar kartu memo dan membacakan angka-angka yang menurutnya, membuktikan keberhasilan menangkal kehadiran imigran gelap di perbatasan yang sudah memiliki pagar tinggi. \"Ini sudah sangat efektif. Apa yang disampaikan presiden dengan kartunya di sana tadi bukanlah fakta. Kita harus bicara berdasarkan bukti tentang apa yang sudah berhasil, bagaimana uangnya dibelanjakan, dan bagaimana efektivitasnya.\" kata Pelosi. Jika pemerintah AS benar-benar shutdown pada 21 Desember ini, maka 600.000 pegawai negeri bakal terkena imbasnya selama masa liburan. Jika shutdown terjadi, maka itu bukanlah kejadian pertama sepanjang masa pemerintahan Trump. Januari lalu, AS juga shutdown tepat setahun pemerintahannya. (der/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait