Musim Hujan, Kota Cirebon Mulai Siaga Banjir

Minggu 16-12-2018,11:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Curah hujan di Kota Cirebon belakangan ini intensitasnya semakin meningkat, terutama pada siang, sore sampai malam hari. Di beberapa titik, seperti jalanan, hujan sebentar saja menimbulkan genangan air yang mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Kota Cirebon H Syarif SSos MSi mengungkapkan, sebagian besar wilayah Kota Cirebon adalah dataran rendah, kecuali daerah Argasunya dan sekitarnya. Oleh karenanya, potensi genangan air ataupun banjir bisa terjadi ketika hujan turun. Namun dia mencatat, dari beberapa titik atau wilayah rawan banjir, di antaranya adalah Kelurahan Kalijaga di wilayah Situs Petilasan Sunan Kalijaga. Rawan banjir disebabkan sempitnya Sungai Kalijaga dengan debit air dari hulu yang melimpah. Di hilirnya, terjadi sedimentasi dan pertemuan dengan Sungai Cikalong. Kemudian sekitar Sungai Kedungpane di belakang SMA Kristen, kerawanan juga terjadi karena sungai yang menyempit pada wilayah Kabupaten Cirebon. Sedangkan yang masuk wilayah kota, lebar dan sudah dikeruk November lalu. Selanjutnya, di Jalan Terusan Pemuda, drainase di sepanjang jalan kecil dan tidak mampu menampung aliran air dari Bima dan Perjuangan. Jalan Satria, Langensari dan Sukasari juga rawan banjir. Penyebarannya ada pertemuan antara sungai kecil dan daratannya lebih rendah. Kerusakan pintu air yang terjadi di Karanganyar Jagasatru rawan banjir, bila Sungai Suba (Kriyan) meluap. Air sungai masuk ke drainase perkampungan karena tidak tertahan pintu penutup. \"Di beberapa tempat, pengaspalan jalan juga membuat lubang drainase di pinggirannya tertutup. Sehingga, air tidak masuk ke saluran drainase dan menggenang di jalan,\" jelas Syarif kepada Radar Cirebon. Upaya yang dilakukan, kata dia, yakni melakukan normalisasi sungai dengan pengerukan sedimentasi. Baik dengan menggunakan backhoe maupun secara manual. Untuk drainase dalam kota juga dilakukan perbaikan dan pengerukan. Lebih jauh, Syarif membeberkan, normalisasi dan pengerukan sudah dilakukan di sungai-sungaai yang menjadi kewenangannya. Di antaranya, Sungai Kedungpane (wilayah kota), Sungai Kalijaga, Sungai Cikalong, Sungai Pengampaan. Sementara perbaikan dan pemulihan drainase dan sungai kecil dilakukan di sepanjang Jalan Saleh, Satria, Sukasari, Langensari, sepanjang sungai depan CPM, belakang Polsek Utbar dan masih banyak lagi. Pihaknya juga sudah melakukan rekayasa aliran air di sungai kecil yang mengarah ke Majasem sampai Perjuangan. Sehingga debit air yang melimpah tidak semuanya mengalir ke Jalan Terusan Pemuda. \"Semua yang kita lakukan akan sia-sia bila tidak ada peran serta masyarakat, untuk tidak membuang sampah di sungai atau drainase. Kami imbau juga jangan mendirikan bangunan atau rumah di bantaran sungai besar atau kecil. Karena selain berbahaya bagi keselamatan bila terjadi banjir, juga akan menyulitkan akses masuk kami untuk melakukan normalisasi sungai,\" tegasnya. Untuk antisipasi sekaligus persiapan bila terjadi banjir, Syarif menyarankan bagi warga yang berada dekat sungai atau sebelumnya terendam banjir, agar melakukan kerja bakti membersihkan saluran atau selokan di sekitarnya. Buatlah tempat untuk menampung barang-barang di posisi yang tinggi. \"Pemkot Cirebon juga membuka saluran telepon darurat 112 yang bisa dihubungi secara gratis, bila mengalami banjir dan butuh penanganan cepat. Kita juga menerima pengajuan untuk perbaikan drainase, tapi ini tentu disesuaikan dengan anggaran yang tersedia,\" tandasnya. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait